SATELITNEWS.ID, SERPONG—Siti Nur Azizah Ma’ruf tidak mau setengah-setengah mencalonkan diri sebagai bakal calon walikota Tangerang Selatan (Tangsel). Dengan mengusung tagline Pemerataan Kemajuan untuk Kesejahteraan (Permata) Tangsel, putri Wakil Presiden KH Ma’ruf Amin, ini siap adu gagasan dengan kandidat lainnya dalam rangka memajukan kota termuda di Banten ini. Bahkan, menuju kelas dunia menjadi target jika kelak dipercaya memimpin Tangsel.
“Tidak kita nafikan pembangunan di Kota Tangsel saat ini begitu pesat. Namun ada yang kurang, yaitu pemerataan. Gagasan inilah yang kami bawa untuk membawa Tangsel menjadi kota kelas dunia,” kata Azizah saat bincang santai dengan pimpinan Satelit News, Tangsel Pos dan Rakyat Merdeka di Intermark Serpong, Kamis (25/6).
Mengenai Permata Tangsel yang diusungnya itu, Azizah mengatakan bahwa pemerataan yang akan dibuat ialah dengan meningkatkan kualitas hidup masyarakat Tangsel. “Terutama yang berada di daerah pinggiran, melalui pendidikan kualitas, jaminan dan layanan kesehatan berkualitas, perumahan terjangkau, penyediaan air bersih, energi dan harga pokok terjangkau,” ujar wanita yang dipercaya menjabat Wakil Sekjen DPP Partai Demokrat ini.
Pemerataan ini, lanjut Azizah, juga harus dilakukan dengan membangun sumber daya manusia (SDM) yang berkarakter sesuai dengan agama dan kearifan budaya lokal. Tingkat pendidikan dan skill juga harus sesuai dengan kebutuhan lapangan kerja.
“Dalam konsep Permata juga kami akan menigkatkan kesejateraan masyarakat yang berkeadilan dan berkelanjutan dengan membangun tata kelola pemerintahan yang bersih, profesional, efektif, transparan, demokratis partisipatif, dan terpercaya. Dengan dilanjutkan memperkuat jati diri Kota Tangsel menjadi kota internasional yang moden, dinamis, dan berkarakter agar menjadi kota kelas dunia,” ungkapnya.
Azizah tidak menampik jika Kota Tangsel saat ini sudah berkembang pesat. “Ya itu tadi, Kota Tangsel ini ibarat permata, tapi karena kurang digosok, kemilaunya belum kelihatan terang,” bebernya.
Disinggung mengenai konstetasi Pilkada saat ini, dimana ada beberapa nama yang siap berhadapan, Azizah mengatakan bahwa dirinya akan berkompetisi dengan sehat. “Saya paling tidak suka dengan cara-cara yang tidak elegan. Dan dalam kontestasi ini saya akan bersaing dengan cara-cara yang sejuk, bukan cara-cara yang konfrontatif. Artinya yang terpenting ialah kami terus bangun hubungan emosional yang positif dengan masyarakat selama perjalanan pilkada ini. Karena bagi kami, kemenangan pilkada nanti ialah kemenangan masyarakat juga,” ungkapnya.
Saat ini Azizah tidak hanya disibukan dengan membangun hubungan emosional positif dengan masyarakat saja, tetapi juga terus menjalin komunikasi dengan partai politik. Karena Demokrat hanya memiliki 5 kursi di DPRD Kota Tangsel, sehingga butuh koalisi untuk bisa mendaftarkan diri ke KPU.
“Untuk partai politik, selain dari Partai Demokrat sendiri, kami juga komunikasi intens dengan PKS, Hanura dan PKB. Partai-partai tersebut Alhamdulillah sudah memberikan surat tugas kepada saya. Kami berharap dukungan dari partai juga sangat besar untuk bersama-sama kita wujudkan Tangsel menjadi kota kelas dunia,” jelasnya.
Azizah menegaskan bahwa keputusannya mencalonkan diri menjadi calon walikota sudah bulat. Bahkan jika nanti dinamika politik memaksanya untuk menjadi calon wakil walikota, Azizah akan pilih mundur dari pencalonan. “Karena yang punya visi misi kan saya. Jadi saya yang harus jadi calon walikota. Kalau tidak, saya lebih baik tidak mencalonkan diri,” tandasnya.
Terkait anggapan aji mumpung mencalonkan diri di pilkada karena ayahnya seorang wakil presiden, Azizah tidak mempermasalahkannya. Baginya, semua orang berhak untuk berpendapat. “Semua orang berhak untuk bicara apa. Yang pasti saya bukan aji mumpung, tapi saya Azizah. Jadi anggapan itu saya anggap sebagai pelecut untuk membuktikan bahwa saya serius berjuang untuk kesejahteraan masyarakat Tangsel,” pungkasnya. (dra/dm/bnn)
Diskusi tentang ini post