SATELITNEWS.COM, JAKARTA--Ekonom senior Faisal Basri meninggal dunia, Kamis (5/9) subuh. Menteri Keuangan (Menkes) Sri Mulyani Indrawati menyampaikan duka cita mendalam atas berpulangnya Faisal.
“Subuh tadi, saya mendapat berita duka cita. Sahabat dan kawan lama saya sejak di Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia/FEUI (sekarang Fakultas Ekonomi dan Bisnis/FEB-UI) Bang Faisal Basri, telah berpulang dipanggil kembali oleh Sang Pencipta. Duka cita saya yang mendalam,” ungkap Sri Mulyani via Instagram, Kamis (5/9).
Dia pun menceritakan ikhwal perkenalannya dengan Faisal Basri. Ketika itu, Faisal Basri menjabat asisten dosen mata kuliah Perekonomian Internasional. Sri Mulyani dan Faisal Basri kemudian sama-sama menjadi peneliti di Lembaga Penyelidikan Ekonomi dan Masyarakat (LPEM) FEUI.
“Sepulang dari sekolah di Amerika Serikat, kami bersama menjadi pengurus LPEM-FEUI. Bang Faisal sebagai Kepala LPEM dan saya sebagai Wakil Kepala Bidang Diklat (1993-1995). Saya kemudian menggantikan Bang Faisal sebagai Kepala LPEM,” papar Sri Mulyani.
Kebersamaan Sri Mulyani dan Faisal Basri, lanjut di era Presiden KH Abdurrahman Wahid atau Gus Dur. Keduanya diangkat menjadi staf Widjojo Nitisastro dan Ali Wardhana, yang diminta Presiden Gus Dur sebagai Penasihat Ekonomi Presiden. Terutama, dalam proses negosiasi Paris Club dan IMF Program.
“Bang Faisal selalu sangat passionate bekerja dan berbicara dengan hati, karena kecintaannya yang luar biasa kepada Indonesia. Bang Faisal ingin Indonesia maju dan bebas korupsi, dan selalu tergerak berjuang bila melihat ketidakadilan,” tutur Sri Mulyani.
Dalam pandangannya, peran dan posisi Faisal Basri tidak pernah berubah. Konsisten, jujur, tegas, dan bekerja sepenuh hati.
“Saya selalu menghargai pandangan dan kritikan Bang Faisal, karena saya tahu Bang Faisal selalu punya niat yang baik tulus dan jujur untuk memperbaiki Indonesia. Kita dan Indonesia kehilangan sosok dan suara jujur itu,” tutur Sri Mulyani.
“Selamat jalan Bang Faisal. Semoga jalanmu kembali kepada Allah SWT Sang Pencipta Yang Penuh Kasih dan Sayang dimudahkan, dipenuhi rahmat hidayah dan diridhoi-Nya. Semoga amal kebaikan dan sumbanganmu bagi Indonesia mendapat balasan terbaik dari Sang Pencipta,” pungkas Direktur Pelaksana Bank Dunia periode 2010-2016 ini. (rmg)
Diskusi tentang ini post