SATELITNEWS.COM, TANGSEL—Predator seksual yang mengincar siswa sekolah di Kota Tangerang Selatan (Tangsel) masih berkeliaran.
Polisi belum berhasil menangkap pelaku pencabulan terhadap dua pelajar SD yang dilaporkan terjadi pada Agustus 2024 lalu meski telah menemukan petunjuk penting untuk mengungkap kasus.
Ada indikasi kuat bahwa pelaku dalam dua kasus tersebut merupakan orang yang sama. Hal ini diperkuat dengan pola yang dilakukan pelaku saat beraksi.
Predator itu sama-sama mengincar anak yang pulang sekolah. Setelah mendekati korbannya, predator menyampaikan pesan kepada anak dengan berdalih ada keluarganya yang sedang sakit. Setelah teperdaya tipu predator, anak mau dibawa menggunakan sepeda motor.
Dalam dua kasus yang telah terjadi, wilayahnya masih tergolong berdekatan yakni Kedaung Kecamatan Pamulang dan Jombang Kecamatan Ciputat. Sehingga, asumsi pelaku orang yang sama begitu besar persentasenya.
Di kasus itu juga, setelah korbannya dicabuli, pelaku meninggalkan korbannya di pinggir jalan. Dalam menjalankan aksinya, sang predator melakukan tindakan kejamnya di sebuah gubuk yang ada diantara tempat pemakaman umum dan satu tempat kejadian perkara lainnya di dekat kebun.
Kepala Unit Pelaksana Teknis Daerah Perlindungan Perempuan dan Anak (UPTD PPA) Tangsel, Tri Purwanto menyampaikan kasus yang menimpa anak di Pamulang itu diduga sampai ada pencabulan. Hal tersebut diperkuat dengan adanya luka pada alat kelamin korban. Sedangkan kasus Jombang diketahui alat kelamin korban sempat dimasukkan tangan atau pun benda
lain.
“Sudah ada kekerasan seksual, karena alat kelaminnya sudah ada peradangan. Dia punya luka iritasi dan itu sudah kita rujuk untuk pemeriksaan iritasinya itu. Iya ada dugaan seperti itu,” jelas Tri saat dikonfirmasi, Minggu (8/9).
Tri mengatakan, dari hasil pemeriksaan sementara yang dilakukan terhadap dua korban, sang anak tidak mengingat begitu jelas. Apalagi salah satu korban ada yang dibius hingga hilang kesadaran. Sehingga, informasi perihal ciri-ciri pelaku pun masih gelap.
“Pokoknya dia bangun-bangun sudah dalam keadaan telanjang. Mungkin bisa jadi bius dari makanan atau minuman, kita juga belum tahu soalnya mereka dijajanin. Dia bilang di gubuk gitu,” ucapnya.
Kata Tri, dalam dua kasus itu kedua korban dibawa tidak lebih dari 24 jam. Untuk korban Kedaung Pamulang, korban diturunkan di gang Masjid. Sedangkan, korban Jombang Ciputat diturunkan di depan Pasar Jombang.
“Kalau yang Jombang diturunin di Pasar Jombang, ditemuin sama tetangganya. Kalau yang di Kedaung diturunin di sebuah gang gitu. Tidak ada ciri-ciri spesifik banget yang diceritakan korban, permasalahannya korban tidak ingat, mungkin dia kaget dan linglung. Yang mereka ingat cuma jemput pakai motor, orangnya bermasker dan memakai topi,” paparnya.
Tri juga menduga kuat memang pelaku dalam dua kasus ini adalah satu orang yang sama. Lalu, kemungkinan besar juga pelaku merupakan orang yang tinggal di kota Tangsel. Kata Tri, hal tersebut bukanlah tanpa alasan mengingat waktu kejadian hingga lokasi yang sama-sama berdekatan.
“Saya sudah kira satu orang, soalnya modusnya sama dan jarak antara peristiwa pertama dan kedua tidak tidak terlalu jauh. Iya bisa jadi sekitar situ, soalnya wilayahnya di situ-situ aja. Yang baru ketahuan baru dua ini saja, makanya sedang kita analisa dari dua kasus ini karena modusnya sama caranya sama dan pola kerjanya sama,” paparnya.
Kapolres Tangsel, AKBP Victor Danil Hendri Inkiriwang mengklaim telah memerintahkan unit terkait untuk turun kelapangan dalam keperluan mencari petunjuk. Ia menjamin, tidak akan membiarkan pelaku menghirup udara bebas lebih lama lagi.
“Saya menyampaikan, kami sementara bekerja, kami sementara melakukan penyidikan, Kasatserse dan Unit PPA sudah turun, kita sudah mendapatkan beberapa petunjuk titik terang, terkait dengan kejadian tersebut, dan kami tidak akan membiarkan pelakunya menghirup udara bebas. Kami akan berupaya semaksimal mungkin untuk menemukan pelaku,” pungkasnya. (eko)
Diskusi tentang ini post