SATELITNEWS.COM, TANGERANG—Prancis berhasil mengalahkan Belgia 2-0 dalam laga UEFA Nations League. Dua gol kemenangan Les Bleus diciptakan oleh Randal Kolo-Muani dan Ousmane Dembele.
Duel berlangsung ketat di awal laga. Belgia mencoba mengancam lewat Lois Openda. Namun, tembakannya masih bisa diamankan Mike Maignan. Prancis berusaha merespon. Peluang emas dimiliki tuan rumah dari sepakan Matteo Guendozi. Ancaman ini belum berbuah gol karena bola masih bisa ditepis Koen Casteels.
Les Bleus bisa memecah kebuntuan di menit ke-29. N’Golo Kante menyodorkan bola ke Ousmane Dembele. Dembela melepas tembakan yang bisa ditepis Casteels. Bola muntah disambar oleh Randal Kolo-Muani menjadi gol.
Belgia berusaha menaikkan intensitas pressing selepas tertinggal. Prancis bisa meredam hal itu dengan tetap tampil tenang. Tim Ayam Jantan bisa mempertahankan keunggulan 1-0 hingga babak pertama tuntas.
Prancis bisa menggandakan keunggulan selepas jeda. Dembele menusuk dari sisi kanan. Ia melepas tembakan keras usai bisa menghindari blok dari dua pemain Belgia. Bola meluncur deras ke gawang Casteels. Prancis unggul 2-0 di menit ke-57.
Tuan rumah berusaha untuk tak mengendurkan serangan meski sudah unggul dua gol. Pelatih Prancis, Didier Deschamps, memasukan Kylian Mbappe menggantikan Kolo-Muani di pertengahan babak kedua.
Mbappe menebar ancaman lewat kolaborasi dengan Dembela. Namun, tembakannya bisa diblok Casteels. Beberapa saat kemudian Casteels kembali beraksi dengan sekali lagi menggagalkan peluang Mbappe. Tak ada gol tambahan di sisa laga. Prancis mengakhiri 90 menit dengan kemenangan 2-0.
Hasil ini membawa Prancis ke peringkat kedua Grup 2 dengan tiga angka. Poin mereka sama dengan Belgia di posisi ketiga. Kedua tim tertinggal tiga angka dari Italia di puncak klasemen.
Kapten Belgia, Kevin De Bruyne sebal melihat timnya dikalahkan Prancis. Padahal De Bruyne sudah mewanti-wanti pemain lain agar tampil lebih baik di babak kedua, setelah tertinggal di babak pertama.
“Saya tidak bisa bilang apa yang salah di sini. Saya sudah katakan kepada pemain saat jeda. Saya tidak bisa mengulanginya di media, tapi harusnya kami lebih baik di segala aspek. Jika kami ingin tampil sebaik mungkin, tapi kami tidak cukup baik untuk melakukannya, maka harusnya kami bisa tampil maksimal. Jika tidak, selesai sudah,” ujar De Bruyne seperti dikutip ESPN.
Ini jadi kekalahan kedua Belgia dari Prancis dalam kurun waktu dua bulan, setelah yang pertama di Babak 16 Besar Euro 2024. “Kami terlalu banyak menumpuk pemain di belakang. Jika Anda bertahan dengan enam pemain di belakang, maka tidak akan koneksi ke depan. Ya seperti itulah. Ini bukan soal transisi, tapi soal pemain yang tidak menjalankan tugasnya dengan baik.”
Di sisi lain, legenda sepakbola Prancis Bixente Lizarazu menyampaikan kekhawatirannya tentang Kylian Mbappe. Menurut dia, Mbappe tak lagi menakutkan bagi pertahanan lawan.
Sejak debut pada 2017, Mbappe selalu menjadi andalan Timnas Prancis. Sebanyak 48 gol dan 35 assist dibukukan Mbappe dalam 86 pertandingan di semua kompetisi.
Kontribusi penyerang berusia 25 tahun itu membantu Les Bleus mencapai final dua Piala Dunia beruntun, termasuk saat menjadi juara di 2018. Akan tetapi, belakangan Mbappe justru melempem.
Sudah lima pertandingan berturut-turut Kylian Mbappe “mandul”. Mbappe tercatat cuma mengemas satu gol saja dalam delapan pertandingan terakhir Prancis di semua kompetisi. Gol itu pun terlahir dari titik putih saat melawan Polandia di fase grup Euro 2024.
Lizarazu merupakan bagian dari generasi emas Prancis yang menjuarai Piala Dunia 1998 dan Piala Eropa 2000. Mantan pemain Bayern Munich itu meyakini, Mbappe terpengaruh dengan konfliknya dengan sang mantan klub, Paris Saint-Germain.
“Dia itu masih seorang pencetak gol yang sangat bagus, seorang pemain yang sangat bagus, sudah pasti, tapi dia menakutkan bagi lini bertahan lawan seperti dulu,” ujar Lizarazu kepada L’Equipe.
“Ada waktu-waktu di mana Anda harus fokus pada diri sendiri karena Anda sedang kesulitan menemukan versi terbaik Anda. Saya kira kapten Les Bleus sedang melalui momen itu.”
“Jika Anda khawatir situasi-situasi di luar diri sendiri yang negatif, sudah jelas hal tersebut memengaruhi mental Anda, Anda kehilangan kekuatan, energi, dan kegembiraan,” Lizarazu menyimpulkan. (dm)
Diskusi tentang ini post