SATELITNEWS.COM, SERANG – Muhammad Dudu Kholifah (8), anak dari Nurdinsyah (39) Warga Kampung Cibatung, Desa Medong, Kecamatan Mekarjaya, Kabupaten Pandeglang, yang mengalami gizi buruk, saat ini masih terbaring lemas di RSUD Banten dan mengalami kritis, Kamis (12/9/2024).
Kini, Dudu mendapatkan penanganan intensif dari tim medis RSUD Banten, sejak dibawa oleh relawan Fesbuk Banten News (FBn), beberapa hari lalu.
Direktur RSUD Banten, Danang Hamsah Nugroho mengatakan, kondisi Dudu (8) saat dibawa ke IGD RSUD Banten sudah mengalami kritis, hingga saat ini dilakukan penanganan maksimal.
“Dari mulai masuk ke IGD dua hari yang lalu, kita sudah tugaskan dokter anak, bekerja bersama-sama dengan dokter rehabilitasi medis. Kemudian, dokter bedah saraf beserta para ahli gizi, untuk melakukan perawatan semaksimal mungkin. Targetnya adalah, agar pasien kondisinya bisa stabil,” ungkap Danang, di RSUD Banten, Kamis (12/9/2024).
Dirinya mengaku, hal utama yang dilakukannya yaitu, selain berupaya agar kondisi Dudu (8) stabil juga memenuhi asupan vitamin dan gizi, yang dilakukan dengan dua cara yaitu melalui Selang Nasogastrik (NGT) dan lewat cairan infus
“Kita penuhi asupan gizi-nya, yang pada akhirnya dengan 2 cara melalui NGT yang kita masukkan lewat mulut dengan bantuan selang, dan juga lewat infus untuk kebutuhan vitamin dan gizinya. Kemudian kita masukkan obat-obatan, dan dilakukan transfusi darah,” tambah Danang.
Dikatakan Danang, kondisi Dudu mengalami gizi buruk, karena terdapat penyakit hidrosefalus. Sehingga, menyebabkan tumbuh kembang anak menjadi terhambat.
“Kondisi kurangnya asupan gizi, karena ada kelainan bawaan yang menyebabkan anak tersebut tidak bisa menelan dengan normal, kemudian menyebabkan perkembangannya menjadi terhambat,” ucapnya.
“Alhamdulillah, sejauh ini tidak ada hambatan dan kita lakukan sesuai dengan permintaan keluarga, sesuai dengan kondisi pasien dan kita berusaha yang paling optimal terhadap kondisi anak,” sambungnya.
Ditegaskan Danang, RSUD Banten menjamin secara keseluruhan apa yang menjadi kebutuhan pasien, baik kebutuhan asupan vitamin dan gizi, hingga perawatan maksimal
“Seluruh kebutuhan pasien, dijamin oleh RSUD Banten dan tidak ada biaya dari luar,” tegasnya.
Kepala Instalasi Gizi RSUD Banten, Sopiansori mengatakan, sesuai dengan standar pelayanan asupan gizi berdasarkan berat badan pasien selama ini, tidak ada kendala dan hambatan.
“Untuk asupan gizinya, sesuai dengan SOP dan anjuran dari Dokter Penanggungjawab Pasien (DPJP). Untuk asupannya, tidak ada halangan baik makanan cair yang dilakukan secara bertahap sesuai dengan keadaan pasien,” ungkapnya.
Dirinya juga berharap, keluarga pasien mendapatkan dukungan dan semangat dari semua pihak. Sehingga, keluarga dapat fokus menjalani pengobatan hingga jangka panjang.
“Berdasarkan pengalaman penanganan kasus-kasus seperti ini, banyak pasien yang berhenti melakukan pengobatan karena banyak faktor, terutama dukungan dari semua pihak hingga faktor ekonomi,” tuturnya.
Sebagai informasi, setelah mendapatkan perawatan gawat darurat di ruang IGD RSUD Banten, Dudu (8) menjalani rawat inap di gedung Rajawali lantai 3 kamar 305, dan saat ini dipindahkan ke ruang PICU Gedung Garuda lantai dasar.
Untuk diketahui, sejak adanya info atas kondisi Dudu, relawan Fesbuk Banten News (FBn) melalukan pendampingan dari mulai assesmen hingga membawa ke RSUD Banten. Bahkan, hingga di RSUD Banten pun masih terus didampingi. (mardiana)
Diskusi tentang ini post