SATELITNEWS.COM, TANGSEL-Badan Pengawasan Pemilu (Bawaslu) Kota Tangerang Selatan (Tangsel) terus menggencarkan penertiban alat peraga sosialisasi (APS) Pilkada serentak 2024.
Penertiban itu menyasar mulai dari pinggir jalan protokol hingga ditingkat kecamatan.
Komisioner Divisi Penanganan Pelanggaran Bawaslu Tangsel, Antonius Didik Trihatmoko menyampaikan bahwa penertiban juga menggandeng Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Tangsel sejak Sabtu (21/9) lalu. Pada hari pertama penertiban, sudah ratusan APS yang dicopot.
Didik mengatakan penertiban APS telah dimulai di sejumlah jalan protokol utama. Selanjutnya, penertiban akan menyasar ke wilayah disetiap kecamatan dengan dukungan Panwascam dan Trantib setempat.
“Kemarin kita sudah sekitar seratusan sudah ditertibkan, tentunya untuk saat ini mengacu pada Satpol PP juga Perda juga tentunya kita menjadi satu acuan satu dasar,” ujarnya saat dikonfirmasi, Senin (23/9).
Dalam proses penertiban ini, Didik menegaskan bahwa semua alat peraga, baik baliho, spanduk, maupun banner yang menampilkan calon peserta Pilkada, akan diturunkan. Langkah ini bertujuan untuk memastikan kesetaraan bagi semua calon, termasuk petahana.
“Tapi juga bahwa bicara keadilan, bicara kesetaraan memang semua baliho spanduk ataupun banner yang disitu ada gambar calon peserta pilkada kita turunkan, jadi supaya sama. Jadi bicara dalam masa kampanye nanti karena inkumben ataupun petahana juga menjadi peserta,” ucapnya.
“Tentunya semua baliho, semua spanduk yang ada foto petahana meskipun itu dalam konteks program kerja konteks capaian segala macam itu harus diturunkan karena sesuai undang-undang bahwa tidak boleh memanfaatkan program dan anggaran daerah untuk kepentingan salah satu pasangan,” sambung Didik.
Dirinya menyampaikan, APS yang telah diturunkan akan diserahkan kepada Satpol PP sebagai bentuk penegakan aturan. Penertiban di tingkat kewilayahan pun rencananya bakal berlangsung sampai 24 September mendatang.
“Kita serahkan ke Pol PP karena kalau di kota bicara alat peraga yang dipasang itu menjadi sampahlah. Kecuali memang dari pasangan mau diambil,” pungkasnya. (eko)
Diskusi tentang ini post