SATELITNEWS.COM, TANGERANG—Asosiasi Chief Engineer (ACE) Banten mendorong Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Tangerang mengedukasi masyarakat khususnya penghuni bangunan tinggi terkait evakuasi dan prosedur keselamatan pada saat gempa bumi. BPBD juga diharapkan mengembangkan program khusus untuk penghuni gedung tinggi.
Harapan itu disampaikan Pengurus ACE Banten Febryan Paramitha. Selain itu, BPBD diminta juga menyediakan bahan ajar atau panduan yang mudah diakses dan dipahami tentang keselamatan saat gempa di bangunan tinggi sehingga pengelola bangunan tinggi bisa menjadi perpanjangan tangan untuk edukasi lanjutan kepada penghuni dalam gedung.
Berikutnya ada sosialisasi kepada pengelola gedung dengan mengadakan workshop untuk pengelola gedung mengenai standar keamanan dan protokol saat bencana. “Perlu juga ada penggunaan teknologi melalui pemanfaatan aplikasi atau platform digital untuk menyebarkan informasi dan mengingatkan warga tentang tindakan yang perlu diambil saat bencana,” katanya dalam seminar dan gathering 2024.
ACE Banten tetap mendorong adanya peningkatan edukasi yang dilakukan BPBD Kota Tangerang terkait isu gempa bumi pada beberapa aspek. Di antaranya peningkatan frekuensi pelatihan dengan mengadakan lebih banyak simulasi dan pelatihan evakuasi khususnya terkait gempa bumi.
Kemudian materi yang relevan dan dikemas lebih menarik seperti memperbarui materi edukasi dengan informasi terbaru mengenai gempa bumi dan mitigasi risiko. Lalu dikemas dengan format menarik seperti flyer ataupun animasi yang bisa disebar melalui media sosial maupun platform digital.
“Lalu perlu juga ada kolaborasi dan melibatkan komunitas atau organisasi profesi untuk menyampaikan informasi dan meningkatkan partisipasi,” ujarnya. Sejauh ini ujarnya respons BPBD Kota Tangerang yang telah melakukan berbagai program edukasi bencana yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat sudah sangat baik terutama edukasi ke sekolah dan para pelajar.
“Sehingga warga memiliki pemahaman yang baik dan menyadari pentingnya kesiapsiagaan sejak usia dini, terlebih Provinsi Banten adalah salah satu daerah paling rawan terdampak potensi gempa megatrust,” kata Febryan.
Sementara, Plt Kepala Pelaksana (Kalak) BPBD Kota Tangerang Ubaidillah Ansar mengatakan, pihaknya telah memberikan imbauan kepada institusi dan masyarakat untuk melakukan pengecekan kesiapan alat-alat peringatan dini maupun sistem komunikasi kebencanaan terkait mitigasi dini adanya potensi gempa megathrust.
Imbauan ini disampaikan dalam kesiapan menghadapi potensi gempa dengan skala besar dan menyiapkan beberapa langkah dalam sebagai antisipasi dan mitigasi. Adapun mitigasi yang dilakukan di antaranya pengecekan gedung-gedung terkait sistem kebencanaan dan memasifkan edukasi dengan simulasi ke sekolah-sekolah.
“Dalam hal ini, BPBD Kota Tangerang juga berupaya memastikan tempat-tempat evakuasi, bangunan tempat evakuasi sementara atau akhir, serta memastikan jalur evakuasi dapat digunakan dan mudah diakses,” katanya. (made)
Diskusi tentang ini post