SATELITNEWS.COM, TANGSEL–Pemerintah Kota Tangerang Selatan (Tangsel) melalui Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) mengklaim gencar melakukan sosialisasi mengenai pencegahan kekerasan terhadap perempuan dan anak.
Kepala DP3AP2KB, Cahyadi menyebut bahwa sosialisasi telah menyasar lebih dari 30 ribu masyarakat. Kategori kelompok masyarakat itu tercatat mulai dari orang tua, anak-anak, mahasiswa, dan calon pengantin. Jumlah itu terhitung sejak Januari hingga Oktober tahun ini.
“Selama 2024 ini dari Januari sampai September kami sudah lakukan sosialisasi pencegahan kekerasan, tak pernah berhenti, ada 26.963 orang yang ikut sosialisasi yang kami berikan. Lalu, untuk Oktober hingga tanggal 3 ya, sudah 6.063 orang, kalau ditotal sepanjang 2024 kita sosialisasikan ke lebih dari 30 ribu masyarakat,” ujar Cahyadi dalam keterangannya, Minggu (6/10).
Cahyadi merinci, pada Januari sampai September 2024 sosialisasi menyasar ke orang tua sebanyak 661 orang, 12.096 anak, 1.793 guru, pegawai perangkat daerah 10 orang, 11.085 mahasiswa, 982 masyarakat dan calon pengantin sebanyak 336. Sedangkan, lanjut dia, di Bulan Oktober saja untuk sosialisasi diberikan ke siswa sebanyak 5.764, 33 orang tua, dan 266 guru.
“Kami tidak akan berhenti untuk terus mensosialisasikan pencegahan kekerasan. Semakin masif nantinya kita lakukan dengan harapan tidak ada lagi kasus kekerasan yang terjadi,” ucapnya.
Selain itu, kata Cahyadi, pihaknya juga selalu bekerja sama dengan akademisi, pemuka agama, instansi vertikal kepolisian, pihak kejaksaan balai pemasyarakatan, instansi provinsi terkait, kecamatan, kelurahan untuk bersama-sama mensosialisasikan pencegahan kekerasan terhadap perempuan dan anak.
Selain pencegahan, DP3AP2KB Tangsel juga melakukan penanganan apabila ada masyarakat Tangsel khususnya perempuan dan anak yang mengalami berbagai macam kekerasan.
“Kita punya UPTD Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA). Selalu memberikan pendampingan dengan melibatkan mitra hukum dan psikologi untuk korban sampai kasus selesai dan anak korban pulih dari trauma fisik dan psikisnya,” katanya.
Kata dia, terdapat juga hotline pengaduan terhadap kekerasan. Masyarakat dapat menghubungi hotline tersebut dan segera mendapatkan pendampingan. “Masyarakat harus mencatat hotline PPA di nomor 0878-8211-3632 atau bisa juga melalui Tangsel siaga 112,” jelasnya.
Sebagai informasi, sejumlah kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak terjadi di kota berjuluk anggrek terhitung sejak bulan Agustus 2024. Tercatat ada empat kasus penculikan anak disertai dengan kekerasan seksual terjadi di wilayah Kecamatan Ciputat dan Serpong Utara.
Lalu yang terbaru, seorang guru ngaji di wilayah Ciputat mencabuli delapan muridnya sejak tahun 2021, kasus ini baru terungkap pada tahun 2024 saat sejumlah korban melapor. Semua kasus tersebut, semua pelaku telah ditangkap oleh Polres Tangsel dan telah ditetapkan sebagai tersangka. (eko)
Diskusi tentang ini post