SATELITNEWS.COM, TANGERANG—Sikap “kepo” masyarakat terhadap sebuah peristiwa terlebih bila terjadi suatu bencana adakalanya menyulitkan kinerja petugas Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Tangerang ketika harus bertindak cepat. Seperti pada peristiwa kebakaran besar yang terjadi di Karawaci, Kota Tangerang.
Warga nampak berkerumun tak terkecuali kendaraan yang berhenti sejenak untuk mengabadikan gambar tersebut menghambat kelancaran kerja petugas di lapangan.
“Jadi, salah satu penghambat petugas ialah kerumunan warga yang menonton kebakaran. Saat kami datang bukan menghindar, tetapi malah berkerumun dan memparkir kendaraannya di tepi jalan. Ini cukup mengganggu pergerakan petugas dan kecepatan mobilitas armada kami,” tegas Kepala Bidang (Kabid) Kedaruratan dan Logistik di Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Tangerang Gufron Falfeli, Selasa (29/10/2024).
Dengan ini, BPBD Kota Tangerang terus mengimbau masyarakat Kota Tangerang untuk bisa saling membantu, saat terjadi bencana kebakaran di mana pun. Yakni, untuk menjauh, tidak berkerumum atau berbondong-bondong datang ke titik kejadian untuk menonton. “Ini menghambat petugas dalam proses evakuasi dan mobilitas pemadaman,” tambahnya.
Diketahui, kebakaran pabrik kimia di Kecamatan Karawaci, Kota Tangerang, pada Senin (28/10/2024) kemarin, dengan banyaknya masyarakat yang menonton dan berbondong-bondong datang ke titik kejadian, mengakibatkan kemacetan di enam jalur simpang, hingga beberapa jalur dilakukan pengalihan arus oleh jajaran Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Tangerang.
Berdasarkan laporan Dishub Kota Tangerang, pihaknya menurunkan enam regu dengan 48 personel untuk dilakukan pengamanan di jalur kemacetan pada Simpang Liga Mas, Kavling Pemda, Taman Pisang, Plaza Shinta, Palem Semi dan lampu merah McD. (made)
Diskusi tentang ini post