SATELITNEWS.COM, TANGERANG—Pencarian terhadap balita laki-laki berinisial NR 2,5 tahun yang hanyut terbawa arus drainase di Jalan Persatuan 1, Parung Serab, Ciledug, Kota Tangerang Jumat (27/10/2024) lalu belum membuahkan hasil.
Hingga hari ke-6 pencarian terhadap korban, tim gabungan yang terdiri dari Basarnas Jakarta, BPBD Kota Tangerang, relawan dan lainnya belum menemukan tanda-tanda keberadaan korban. “Hingga hari ke-6 masa pencarian, korban balita yang hanyut terbawa arus drainase belum ditemukan,”ungkap Komandan Tim (Dantim) Basarnas Jakarta, Sahat Parulian, Rabu (30/10/2024).
Pihaknya saat ini terus berupaya melakukan penyisiran. Pencarian hingga hari keenam ini pun diperluas dengan jarak 20 kilometer dari titik lokasi kejadian. “Pencarian diperluas hingga 20 kilometer dari lokasi kejadian. Kita menyisir sampai Jembatan Gantung di Jalan Daan Mogot, Kedaung, Jakarta Barat,”ucapnya. Adapun kendala yang dialami saat pencarian yakni air yang dangkal, banyaknya sampah dan air keruh.
Sebelumnya diberitakan, seorang balita laki-laki berinisial NR usia 2,5 tahun hilang terbawa arus drainase di Jalan Persatuan 1, Parung Serab, Ciledug, Kota Tangerang. Sahat menjelaskan mulanya korban tengah mandi hujan bersama adiknya. Kemudian, NR bersama adiknya itu lalu dijemput oleh ayahnya untuk pulang ke rumah.
“Korban sama adiknya lagi mandi hujan, terus bapaknya itu jemput. Adik korban digendong, sementara korban mengikuti dari belakang,”jelasnya. “Namun pas sampai rumah, ayahnya liat ke belakang, itu korban sudah tidak ada. Ayahnya kira, korban ikutin dari belakang, tapi pas diliat CCTV di masjid dekat lokasi kejadian, korban lari lagi ke belakang,”sambungnya.
Berdasarkan rekaman CCTV, korban terakhir terlihat lari melintasi mesjid. Namun, jatuhnya korban dan hanyut terbawa arus selokan tersebut tak terekam CCTV. “Diduga kuat hanyut terbawa arus. Soalnya pas korban lari di jalan itu, kondisi jalan tergenang air dan tingginya itu sama dengan air di selokan. Sehingga menurut kami, mungkin korban mengira itu jalan, tapi ternyata selokan,”ucapnya.
“Tidak ada warga juga yang melihat, karena situasi jalan lagi sepi. Terkait dugaan penculikan, itu sepertinya tidak ada. Karena diliat dari CCTV memang tidak ada orang yang lewat. Ayahnya juga nyari-nyari ngga ada,”katanya.
Ia menambahkan berdasarkan SOP, waktu pencarian berlangsung maksimal selama 7 hari. Namun tidak menutup kemungkinan akan ada tambahan waktu proses pencarian. “Pencarian itu 7 hari. Tapi tentu ada evaluasi harinya. Kita juga kembalikan kepada pimpinan. Jadi ngga dihentikan setelah 7 hari pun bisa,”tandasnya. (hafiz)
Diskusi tentang ini post