SATELITNEWS.COM, LEBAK—Sebanyak 18 rumah di dua desa di Kecamatan Sajira, Kabupaten Lebak dilaporkan mengalami kerusakan akibat diterpa hujan yang disertai angin kencang. Beruntung dalam peristiwa itu tidak sampai menimbulkan korban jiwa.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lebak kini tengah melakukan pendataan. Kejadian hujan disertai dikabarkan berlangsung pada Rabu (30/11/2024). BPBD menyatakan, data dari peristiwa yang terjadi sekitar pukul 15.30 WIB itu bersifat sementara karena relawan masih melakukan pendataan atau mengecek rumah yang terdampak.
“Data yang kami himpun hingga hari ini ada 18 rumah yang terdampak, baik itu rusak ringan, berat maupun sedang. Itu terjadi di dua desa yakni Desa Pajagan dan Desa Mekarsari,” kata Kepala Pelaksana BPBD Lebak, Febby Rizki Pratama, Kamis (31/10/2024).
Febby mengungkapkan tidak hanya rumah, dampak cuaca ekstrem pada masa peralihan cuaca dari kemarau ke musim penghujan juga menyebabkan sejumlah pohon dan tempat usaha milik warga berupa peternakan ayam rusak. “Rata-rata kerusakan itu terjadi pada bagian genteng, plafon rumah. Namun ada dua rumah yang tertimpa pohon tumbang. Tidak hanya rumah, tempat usaha berupa kandang ayam juga mengalami rusak,” tutur Febby.”Untuk memastikan data valid, BPBD akan melakukan rekon ulang terhadap rumah-rumah yang terdampak angin kencang itu,” timpal Febby.
Pada masa peralihan cuaca ini, lanjut Febby BPBD Lebak terus meningkatkan koordinasi dengan pemerintah kecamatan hingga pemerintah desa untuk memberikan imbauan serta meminta warga untuk selalu mewaspadai potensi-potensi bencana yang ditimbulkan dari masa peralihan cuaca ini.
Sebab, saat ini cuaca terkadang panas memyengat, namun tiba-tiba berubah menjadi hujan yang disertai angin kencang. Sehingga tidak dapat diprediksi. Maka untuk itu, masyarakat diminta selalu mewaspadainya. “Kepada masyarakat agar tidak berlindung dibawah pohon, menggunakan handphone. Sebab berdasarkan analisa Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika, pancaroba ini terjadi di bulan Oktober ini, dan di minggu kedua bulan November sudah memasuki musim penghujan,” terang Febby.
Kesiapan BDPD dalam mengantisipasi di musim penghujan, kata Febby telah dilakukan mulai dari mitigasi Kepada masyarakat, bekerjasama dengan Dinas Lingkungan Hidup dengan melakukan pemangkasan pohon besar di wilayah kota Rangkasbitung dan sekitarnya. Serta fokus melakukan pendataan-pendata wilayah yang rawan bencana. “Karena kami memprediksi curah hujan akan lebih deras akibat cuaca panas yang cukup lama,” tandasnya. (mulyana)
Diskusi tentang ini post