SATELITNEWS.COM, TANGSEL—Warga Komplek Taman Mangu Indah RT 006 RW 012, Kelurahan Jurangmangu Barat, Kecamatan Pondok Aren mengeluhkan proyek tanggul Kali Cantiga di perumahan tersebut. Proyek tersebut dituding menjadi penyebab banjir yang terjadi belekangan ini.
Ketua RW 012 Kelurahan Jurangmangu Barat Sudarmoko mengatakan banjir di wilayahnya disebabkan oleh proyek yang belum selesai. Terlebih, kata dia, perbaikan tanggul harusnya dilakukan secara bertahap sehingga ketika hujan turun tidak banyak air yang tumpah ke jalan.
“Penyebabnya itu tanggul yang lagi diperbaiki. Itu diperbaiki tapi terlalu panjang. Dia ngga mau jarak beberapa meter tutup, beberapa meter tutup. Mereka sistemnya langsung panjang. Itu belum dicor, jadi mau ngga mau air keluar dari kali hingga ke jalan,” ujar Sudarmoko saat ditemui di rumahnya, Rabu (6/11).
Sudarmoko menyampaikan pengerjaan proyek sudah dimulai sejak bulan Juni 2024 lalu. Kata dia, tanggul sepanjang pinggir kali memang diperbarui mulai dari area belakang hingga ke depan pintu masuk perumahan. Untuk keseluruhan panjang tanggul berkisar 867 meter.
“Memang itu sudah harus renovasi karena sudah dari awal, dulu kita bangun secara subsidi tahun 80-an. Makanya diperbarui sama pemerintah. Karena namanya ini kan jalan ya, ada tanggul, terus tanggulnya diratain tanah ya gimana air tidak meluber? Akhirnya air pindah ke jalan,” ungkapnya.
Sudarmoko menyebut bahwa dalam proses perbaikan tanggul itu setidaknya rumah warga sudah kebanjiran sebanyak dua kali akibat air sungai meluap. Kata dia, banyak kerugian yang dirasakan oleh masyarakat akibat dampak tersebut.
“Materinya kita kehilangan juga, barang-barang pada hilang, yang elektronik pda mati ngga bisa kepake. Dua kali loh ini kebanjiran. Mungkin kalau nanti malam hujan lagi ya begitu lagi, kalau memang itu belum ditutup juga. Kasur terutama jadi korban, kemarin ada yang sudah dibuang satu, ini pasti dibuang lagi satu,” ucapnya.
Pantauan di lokasi, terdapat dua titik tembok tanggul diperkirakan sepanjang 50 meter dipasangi karung berisi pasir. Tumpukan karung itu guna menahan air sungai meluap ke permukiman warga yang menyebabkan banjir.
Nina (51) salah satu warga meminta agar pihak terkait dapat segera menyelesaikan proyek perbaikan itu. Terlebih, para warga sudah lelah untuk membersihkan rumah setiap banjir tiba.
“Iya sangat terganggu banjir begini sudah dua kali jaraknya berdekatan di dalam rumah sampai selutut, di luar bisa sampai sepaha. Kan gara-gara tanggul itu dibongkar tapi ngga dipasang lagi.
Kalau air sungai naik banjir langsung meluap air ditanggung lebih tinggi dari daratan. Inginnya warga dibenerin secepatnya, kalau tidak bakal kebanjiran terus,” paparnya.
Kata Nina, para warga selalu merasa was-was apalagi saat hujan turun. Pasalnya, tidak menutup kemungkinan rumahnya bisa kembali kebanjiran.
“Setiap hujan warga sangat was-was apalagi itu masih terbongkar. Antisipasi warga mau ngga mau sekarang elektronik di atas. Sekarang masih banyak warga yang belum merapikan karena nanti takut hujan lagi,” pungkasnya.
Diketahui, ratusan kepala keluarga (KK) di Perumahan Taman Mangu Indah, Kelurahan Jurangmangu Barat, Kecamatan Pondok Aren, Kota Tangerang Selatan (Tangsel) terdampak banjir, pada Selasa (5/11/2024) malam.
Penyebab banjir tersebut akibat curah hujannya yang cukup tinggi pada sebagian wilayah sejak Selasa sore. Sehingga, volume sungai mengalami peningkatan yang membuat air meluap ke permukiman warga.
Arman Effendy, salah satu warga mengatakan bahwa air secara cepat naik ke daratan hingga memasuki rumah warga. Menurutnya, air luapan keluar dari proyek tanggul pinggir sungai yang belum selesai dikerjakan.
“Jadi ada tanggul di sana yang lagi dibenerin, belum selesai masih proses pembangunan terus tiba-tiba hujan padahal dari kemarin panas-panas saja. Setelah hujan terus banjir airnya meluap jadi airnya keluar lewat tanggul yang belum selesai pengerjaan, jadi kalau dipompa juga percuma airnya bakal masuk lagi,” ujarnya.
Danton Satgas Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Tangsel, Dian Wiryawan menyampaikan kepala keluarga yang terdampak berjumlah 330. Kata dia, sampai saat ini dipastikan tidak ada warga yang mengungsi. (eko)
Diskusi tentang ini post