SATELITNEWS.COM, TANGERANG—Saraf terjepit atau Hernia nukleus pulposus (HNP) adalah kondisi di mana ketika bantalan tulang belakang bergeser dan menjepit saraf. Penyakit ini dapat menimpa siapa saja tanpa mengenal umur maupun jenis kelamin.
Selain membuat penderita sulit beraktivitas, saraf terjepit bisa membuat penderita mengalami kerusakan saraf. Penyebab saraf terjepit bermacam-macam. Namun beberapa faktor dapat meningkatkan risiko terkena kondisi ini, seperti cedera, peradangan, tekanan berulang pada area tertentu, atau masalah medis seperti osteoarthritis, hernia diskus, atau kista saraf.
Umumnya, kondisi ini lebih umum terjadi pada orang yang lebih tua, pekerja yang melakukan gerakan berulang, atau orang yang tidak aktif secara fisik. Selain dengan metode terapi, saat ini penyembuhan saraf terjepit juga menggunakan metode Biportal Endoscopic Spine Surgery (BESS).
Salah satu rumah sakit yang mengenalkan metode ini adalah Siloam Hospitals Lippo Village Tangerang. BESS ialah sebuah metode operasi minimal invasif yang canggih untuk mengatasi masalah tulang belakang. Dipimpin oleh dr. Jephtah Tobing, MD, B.Med.Sci(Hons),Sp.OT (K-Spine), seorang spesialis bedah orthopaedi tulang belakang, prosedur ini menawarkan solusi inovatif bagi pasien dengan waktu pemulihan yang lebih singkat dan ketidaknyamanan yang minimal.
Metode BESS telah merevolusi prosedur bedah tulang belakang, menggunakan pendekatan minimal invasif untuk menangani kondisi seperti hernia nukleus pulposus, stenosis atau penyempitan lubang saraf di tulang belakang, dan gangguan penuaan tulang belakang lainnya. Tidak seperti operasi tulang belakang konvensional yang memerlukan sayatan besar, BESS hanya memerlukan dua sayatan kecil seukuran lubang kunci, yang memungkinkan dokter bedah memasukkan alat endoskopi khusus untuk menargetkan dan mengobati area yang terkena dengan presisi.
“BESS adalah sebuah terobosan dalam operasi tulang belakang,” kata dr Jephtah Tobing, MD, B.Med.Sci(Hons),Sp.OT (K-Spine) saat temu media di kawasan Lippo Village, Rabu (13/111/2024).
“Pasien mengalami rasa sakit yang lebih sedikit pascaoperasi, waktu pemulihan yang lebih cepat, dan masa rawat inap yang lebih singkat. Sifat minimal invasif dari prosedur ini juga mengurangi risiko yang terkait dengan operasi tulang belakang konvensional, sehingga menjadi pilihan ideal bagi mereka yang mencari penyembuhan efektif dengan gangguan minimal pada kehidupan sehari-hari,”ungkapnya.
Beberapa manfaat utama dari metode BESS meliputi, mengurangi kerusakan jaringan dan kehilangan darah minimalnya bekas luka, risiko komplikasi yang lebih rendah, pemulihan yang lebih cepat ke aktivitas normal, tidak ada implan atau pen yang ditinggal di dalam tubuh pasien.
Siloam Hospitals Lippo Village selalu berada di garis depan inovasi medis, menyediakan akses kepada pasien untuk perawatan kesehatan terkini. “Penambahan BESS menegaskan komitmen kami untuk memberikan layanan berkualitas tinggi yang berfokus pada kenyamanan dan kesejahteraan pasien,” ungkapnya. (made)
Diskusi tentang ini post