SATELITNEWS.COM, TANGSEL—Rumah warga di Komplek Taman Mangu Indah, Kelurahan Jurangmangu Barat Kecamatan Pondok Aren, Kota Tangerang Selatan (Tangsel) kembali kebanjiran pada, Minggu (24/11) sore. Akibatnya, sebanyak 380 kepala keluarga menjadi korban terdampak.
Diketahui, peristiwa ini merupakan kali keenam permukiman tersebut kebanjiran. Biasanya banjir disebabkan adanya proyek perbaikan tanggul yang belum rampung. Sehingga, banyak air keluar dari celah tanggul yang belum selesai dibangun.
Namun, penyebab banjir kali ini bukan karena hujan deras di wilayah itu. Tetapi, air kiriman menjadi penyebab permukaan air tinggi hingga melewati batas tanggul. Ditambah lagi, pembangunan yang belum selesai memberikan celah untuk air keluar.
“Saya lagi kerja dikasih kabar langsung pulang lagi aja liat rumah air udah masuk untungnya baru sampe teras. Ini sudah yang ke tujuh,” ujar Jajang, salah satu warga ditemui di lokasi.
Pria berpostur tubuh tegap itu menyayangkan tidak siapnya pemborong dalam mengatasi persoalan yang ada. Apalagi, menurutnya, ini bukan kali pertama dan harusnya bisa belajar dari kasus sebelumnya.
“Jadi ada rembesan juga selain tumpah. Ini kagak siap penanganannya, ngga ada metode yang benar. Harusnya ini pakai semacam breket buat nahan air sementara. Lama-lama ancur dah rumah kerendem melulu,” jelasnya.
Danton Satgas Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Tangsel, Dian Wiryawan menyampaikan bahwa ketinggian air bervariasi hingga 50 sentimeter. Kata dia, air menggenangi rumah warga sejak pukul 16.30 WIB.
“Jadi banjir di Taman Mangu mulai setengah lima sore hingga saat ini merendam dengan ketinggian bervariasi antara 20 sentimeter sampai dengan 50 sentimeter disebabkan karena luapan kali yang tidak menampung sehingga luber menggenangi rumah warga,” ungkapnya.
“Jadi air untuk hari ini kondisinya ada rembesan di dua titik yang menggenangi sekitar tanggul,” lanjut Dian.
Dian menuturkan, puluhan warga mengungsi di Mushola dan selebihnya memilih bertahan di rumah masing-masing. Pihaknya pun tetap berjaga hingga dipastikan air kembali surut.
“Kalau KK per hari ini sekitar 380 KK yang terdampak. Kalau untuk saat ini warga dievakuasi keluar. Langkah selanjutnya kami standby hingga memastikan bahwa pada malam ini kondisi menurun atau surut. Estimasi yang mengungsi sekitar 20 an orang,” bebernya.
Pantauan di lokasi, celah tanggul yang jebol ditutup menggunakan material untuk menahan air agar tidak meluap ke rumah-rumah warga. Walaupun sudah ditutup, masih terlihat jelas kucuran air cukup deras keluar. Nampak, sekitar pukul 21.00 dua unit mobil yang dilengkapi mesin pompa datang untuk melakukan penyedotan air. (eko)
Diskusi tentang ini post