SATELITNEWS.ID, PANDEGLANG—Penemuan mayat laki-laki di sebuah Rumah Toko (Ruko) kosong menggerkan warga Kampung Kumalirang, Kelurahan Kabayan, Kecamatan Pandeglang, Sabtu (18/7) sekitar pukul 14.30 WIB. Kondisi tubuh korban tampak mengenaskan, lantaran ada luka parah di kepala dan lebam di sejumlah anggota badannya hingga bercucuran darah.
Kapolres Pandeglang, AKBP Sofwan Hermanto membenarkan, peristiwa tersebut. Sebelumnya, pihak kepolisian menerima informasi dari warga setempat dan langsung menindaklanjutinya ke lokasi penemuan mayat tersebut.
“Ia betul kami mendapatkan informasi dari warga, bahwa ada temuan mayat di sebuah ruko kosong. Dari info itulah, kami langsung mengerahkan jajaran untuk melakukan oleh Tempat Kejadian Perkara (TKP) dan mengevakuasinya,” kata AKBP Sofwan, Minggu (19/7).
AKPB Sofwan menjelaskan, saat ditemukan warga, mayat tersebut hanya mengenakan celana panjang berwarna hitam. Kemudian pada tengkorak kepala bagian atas pecah di ada luka dalam.
“Di beberapa bagian tubuh korban juga terdapat luka lebam, seperti di kedua klopak mata, pelipis kiri dan telinga kiri. Ya banyak darah bercucuran,” ungkapnya.
Semula kata dia, mayat itu tak diketahui identitasnya karena tak ada tanda pengenal apapun di TKP. Namun pihaknya tak putus asa dan langsung melakukan indetifikasi menggunakan alsus identifikasi handheld untuk mengetahui data jelas korban.
“Dengan data yang ditampilkan oleh alsus handheld terlihat 10 persen keakuratan dengan data manual, ada kesamaan bentuk pokok sidik jari dan ditemukan 12 titik persamaan. Sehingga korban diketahui bernama Ridwan Samudra, warga Perum Sindangpalay RT 05/ 05 Kelurahan Sindangpalay, Kecamatan Cibeureum, Kabupaten Sukabumi,” jelasnya.
Saat ini tambah dia, mayat tersebut telah diserahkan kepada pihak keluarga dan akan dimakamkan di Kampung Sukalarang, Kecamatan Sukaraja Kabupaten Sukabumi.
Kasat Reskrim Polres Pandeglang, AKP Mochamad Nandar menambahkan, korban ditemukan ada di wilayah hukum Pandeglang, karena tempat tinggalnya dari Sukabumi pindah ke Pandeglang.
“Korban orang Sukabumi kemudian pindah ke Pandeglang dan tinggal bersama tetehnya di Kampung Maja Tengah. Diketahui juga korban sudah sebulan menghilang dari rumah,” katanya.
Keterangan keluarga lanjut dia, korban sudah divonis oleh dokter jiwa bahwa korban stres. “Pihak keluarga tadinya sudah mau memasukkan korban ke Dinas Sosial, namun tidak jadi,” ujarnya.
Kematian korban menurutnya, bukan akibat pembunuhan. Namun kemungkinan besar akibat tabrak lari, sehingga korban terpental dan ada luka di kepala karena benturan dan lecet tangan serta kaki. “Pihak keluarga bersikeras menolak untuk di otopsi,” tandasnya. (nipal/aditya)
Diskusi tentang ini post