SATELITNEWS.ID, CIBODAS—Ratusan kilogram narkotika jenis sabu disita aparat Badan Narkotika Nasional (BNN) dari penggerebekan toko beras di Jalan Prabu Siliwangi, RT 05, RW 013, Uwung Jaya, Cibodas, Kota Tangerang, Selasa (28/7). Sabu seberat 200 Kg lebih itu ditemukan di truk pengangkut jagung yang terparkir di depan toko tersebut.
Deputi Pemberantasan BNN Arman Depari menjelaskan penggerebekan dilakukan setelah pihaknya melakukan penyelidikank yang cukup lama. BNN, kata Arman, juga memperoleh informasi dari luar negeri terkait keberadaan narkotika tersebut.
“Ini sudah cukup lama kita sudah ikuti dan sudah lama diselidiki berdasarkan data intel dan juga informasi bersama rekan kita di luar negeri,” ujar Arman Depari di lokasi penggerebekan, kemarin.
Sabu tersebut dibawa ke toko beras menggunakan truk bernomor polisi BK 8751 BL. Arman belum menjelaskan asal muasal barang haram tersebut. Namun, kata dia, truk yang digunakan berasal dari Sumatera Utara.
Menurut Arman, pelaku menggunakan mobil yang berisi bahan pangan untuk mengelabui petugas. Di tengah situasi pandemi covid-9, pengawasan terhadap truk bermuatan logistik akan lebih rendah. Modus serupa, lanjut Arman, pernah ditemukan di Cikarang, Bekasi dengan modus yang sama yakni membawa logistik di masa pandemi Covid-19.
“Oleh karena itu mereka menyamarkan kegiatannya seolah-olah itu membawa logistik sama sembako,” kata Arman.
Untuk mengelabui petugas, paket sabu dimasukkan ke dalam karung yang berisi biji jagung. Paket sudah terbungkus rapi dalam kemasan teh bertuliskan mandarin. Saat dicek ke dalam gudang toko beras, ditemukan paket berisi sabu lebih banyak yang disembunyikan para tersangka di dalam karung-karung beras dan jagung.
“Toko beras ini merupakan tempat penyimpan sabu. Ini hanya kamuflase untuk mengelabui petugas serta penduduk sekitar,”ungkap Arman.
Dalam operasi kemarin, BNN menangkap 6 orang yang diduga tersangka. Saat diamankan, para tersangka ini sedang memindahkan dan ada juga yang bertindak sebagai sopir truk tersebut. Diduga, pemilik agen beras tersebut juga ikut diamankan. Arman mengatakan pihaknya masih mendalami peran masing-masing tersangka dalam mengedarkan narkotika jenis sabu tersebut.
“Nanti kita pilah pilah lagi, apa kedudukan masing-masing apa perannya, apa tanggungjawabnya,” ujarnya.
Dia juga menjelaskan, narkoba yang ditemukan di truk besar di Kota Tangerang itu merupakan jaringan lokal. “Jaringan lokal Jakarta, Sumatera Utara, Aceh, Lampung,” kata dia.
Namun, untuk memastikan jaringan tersebut tidak terlibat jaringan internasional, dia akan kembali memeriksa enam tersangka yang saat ini sudah diamankan dan berkoordinasi dengan petugas pemberantasan narkoba di luar negeri.
“Kami akan segera berkoordinasi melalui agen-agen dan petugas-petugas narkotika yang sejenis di negara tetangga terutama di Asean,” tutur dia.
Salah satu warga setempat, Marbun mengaku tak mengetahui aktivitas yang ada di dalam toko tersebut selain menjual beras. Saat ada penggerebekan pun ia terkejut pasalnya yang diketahuinya hanya toko beras.
“Saya lagi olahraga tiba-tiba ada penggebekan. Ini baru sekali ada seperti ini (penggerebekan pengedar sabu),” ungkapnya.
Marbun mengatakan tidak ada aktivitas yang mencurigakan di toko tersebut. Terlebih, toko beras tersebut baru beroperasi selama 3 hari.
“Siapa pemiliknya saya juga enggak tahu. Kata warga sekitar juga ini baru ada 3 hari. Makanya saya enggak mencium kegiatan yang mencurigakan disana,” pungkasnya. (irfan/gatot)
Diskusi tentang ini post