SATELITNEWS.ID, TANGERANG—Pemkot Tangerang hingga saat ini masih belum menentukan penerapan belajar tatap muka bagi siswa. Meski statusnya telah masuk dalam zona kuning penyebaran Covid-19.
Plt Kepala Dinas Pendidikan Kota Tangerang Jamaluddin mengaku masih menunggu arahan walikota terkait pembukaan Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) secara tatap muka. Sebab, dirinya tidak ingin jika KBM kembali dibuka malah menyebabkan penularan Covid-19 semakin marak. “Kita ikut Pak Walikota, karena nanti kalau masih ada kenaikan pasien terkena virus ini kita khawatir nular,” ujarnya, Senin (17/08).
Meski begitu, kata Jamal, pihaknya telah menyiapkan tiga tahap pembukaan sekolah. Pertama, tahap uji coba dengan mengizinkan 30 persen siswa masuk sekolah secara bergantian. Guru yang mengajar pun hanyalah wali kelas untuk menghindari banyaknya pergantian guru.
Untuk tahap kedua, jumlah siswa akan ditambah menjadi 50 persen. Dan tahap ketiga akan ditetapkan periode masuk kelas dalam seminggu. Sehingga setiap anak hanya diperkenankan mengikuti KBM tatap muka sebanyak tiga kali dalam seminggu. “Tapi semua itu masih skema, kita belum dapat kepastian kapan bukanya,” jelasnya.
Sedangkan untuk pembelajaran saat ini telah ditetapkan menggunakan dua skema yakni dalam jaringan (daring) dan menggunakan skema pembelajaran luar jaringan (luring). Dimana untuk pembelajaran daring, pihaknya telah memiliki 750 video pembelajaran yang dapat di akses melalui aplikasi Tangerang LIVE. Video itu nantinya didistribusikan oleh wali kelas kepada siswa.
Sedangkan, untuk skema pembelajaran luring, sekolah sudah menyiapkan buku paket, LKS dan modul. Saat ini pihaknya tengah mendata mana saja anak yang tidak memiliki HP untuk belajar secara daring. Dengan skema pembelajaran yang dibuat, lanjut Jamaluddin, ia berharap proses pembelajaran siswa SD dan SMP di Kota Tangerang tetap berjalan maksimal meski dalam kondisi Pandemi Covid-19. (irfan/made)
Diskusi tentang ini post