SATELITNEWS.ID, SETU—Bawaslu Kota Tangsel meminta KPU Tangsel mencabut berkas keterangan Aparatur Sipil Negara (ASN) bakal calon walikota Tangsel Muhamad dalam Formulir B.1-KWK. Menurut Bawaslu, hal itu karena yang bersangkutan sudah bukan ASN lagi.
“Catatan kami, berkas keterangan ASN Pak Muhamad harus dicabut. Kalau tidak, artinya calon kepala daerah terdaftar sebagai ASN, padahal sudah bukan lagi pegawai negeri sipil sejak 14 Agustus lalu,” kata Ketua Bawaslu Tangsel M Acep saat memberikan tanggapan dalam pendaftaran pencalonan pasangan Muhamad-Rahayu Saraswati di Sekretariat KPU Tangsel, Kecamatan Setu, Jumat (4/9).
Harusnya, jelas M Acep, berkas bacalon Muhamad soal surat keterangan ASN tidak usah diterima KPU Tangsel. “Kalau berkas keterangan ASN diterima, calon dianggap masih berstatus ASN. Dan calon harus diwajibkan menyerahkan surat keterangan pengunduran diri definitif paling lambat lima hari setelah penetapan calon,” jelasnya.
Komisioner Teknis KPU Tangsel Achmad Mujahid Zein menyatakan berkas yang diterima pada pendaftaran merupakan berkas pencalonan. Selanjutnya, untuk berkas calon akan diperiksa di tahapan verifikasi administrasi. “Kami akan periksa kelengkapan berkasnya hingga 12 September mendatang, sebagai batas waktu sebelum penetapan calon,” singkatnya.
Sementara itu, bakal calon walikota Tangsel Muhamad bersyukur berkas pendaftaran sudah dinyatakan lengkap oleh KPU Tangsel. “Hasilnya, berkas kami dianggap KPU sudah memenuhi syarat dan telah diterima,” katanya usai penyerahan berkas pendaftaran, kemarin.
Disinggung soal alasan memilih hari pertama pendaftaran, bakal calon wakil walikota Tangsel Rahayu Saraswati mengatakan bahwa hal itu membuktikan pihaknya siap untuk menang. “Hari pertama, bukti kita sudah siap menang,” sebutnya.
Kedatangan pasangan Muhamad-Rahayu Saraswati ke KPU Tangsel sendiri cukup menarik perhatian. Pasangan tersebut menaiki oplet legendaris Si Doel Anak Sekolahan.
Ketua Tim Kampanye Muhamad-Rahayu Saraswati, Andra Soni menyatakan, oplet merupakan simbol bahwa Muhamad merupakan putra Betawi asli. “Pak Muhamad ini, Si Doelnya Tangsel. Beliau, putra asli Betawi. Mulai sekolah, dari sekolah dasar sampai magister, dan kemudian mengabdi ke Tangsel mulai dari yang paling rendah sampai paling tinggi, sehingga sekarang, kita minta izin dari warga Tangsel untuk Si Doel ini (Muhamad-red) bisa jadi walikota, kurang lebih itu filosofinya,” jelasnya.
Ketua DPC PDI Perjuangan Tangsel Wanto Sugito menjelaskan terkait busana yang dikenakan jagoannya tersebut. “Pakaian merah putih. Jelas merah berani, putih suci. Jadi dalam konteks mensejahterakan Tangsel, harus berani dan hatinya harus suci,” katanya. (irm/dm/bnn)
Diskusi tentang ini post