SATELITNEWS.ID, KRAMATWATU–Sejumlah pembudidaya ikan air tawar di Kecamatan Kramatwatu, Kabupaten Serang, kesulitan mendapatkan benih dan indukan ikan. Akibatnya, mereka harus mendatangkan dari Bogor dan Sukabumi, Jawa Barat.
Kepala Seksi (Kasi) Ekbang Kecamatan Kramatwatu, Mamak Abror mengatakan, dampak pandemi Covid-19 sungguh luar biasa pengaruhnya terhadap laju perekonomian masyarakat. Diakuinya, berbagai keluhan terus bermunculan, diantaranya dari para pembudidaya ikan air tawar.
“Mereka (Pembudidaya ikan air tawar,red), kesulitan mendapatkan benih ikan dan indukan. Karena terkadang, harus didatangkan dari luar kota seperti, Bogor dan Sukabumi,” kata Abror, Rabu (15/9).
Abror menyatakan, berdasarkan data yang dimilikinya keberadaan pembudidaya ikan air tawar ini cukup banyak diantaranya, seperti di Kampung Krapyak, Desa Wanayasa terdapat 4 orang pembudidaya, dengan kepemilikan sebanyak 26 kolam ikan.
“Potensi usaha ekonomi masyarakat ini, sangat baik dan patut di contoh. Karena melalui sektor ini-lah, perekonomian dapat terus bergerak walaupun dampak Covid-19 betul-betul dirasakan,” tambahnya.
Persoalan benih yang sulit didapat, Abror mengaku, sudah mengupayakan mencari solusi dengan mencari tempat pembenihan ikan di Balai Benih Ikan (BBI) yang ada di Baros. Ia pun mengaku, mendorong para pembudidaya ikan untuk melakukan pembenihan sendiri.
“Alhamdulillah, kami sudah dapat benih ikan. Sekaligus kita angkut bibit benih dan indukannya, yang siap beranak banyak untuk kita bantu para budidaya, kami terapkan di wilayah Kramatwatu, kami berharap para pelaku usaha budidaya jangan galau lagi,” tuturnya.
Sementara, seorang pembudidaya ikan lele, Ridwan mengaku, sudah lama membudidaya ikan lele dengan sistem bioflok. Namun pada kondisi sekarang ini, ia kesulitan memperoleh benih ikan dan pakan. “Perkolam itu isi 2000 ekor,” imbuhnya. (sidik/mardiana)
Diskusi tentang ini post