SATELITNEWS.ID, PANDEGLANG—Kabar gembira bagi 76.115 masyarakat Kabupaten Pandeglang yang masuk dalam daftar Keluarga Penerima Manfaat (KPM) Program Keluarga Harapan (PKH). Mereka kembali mendapat bantuan Covid-19 berupa Bantuan Sosial Beras (BPS) dari Pemerintah Pusat.
Penyerahan BPS itu dilepas langsung oleh Bupati Pandeglang Irna Narulita bersama Kepala Sub Divisi Regional (Divre) Bulog Lebak-Pandeglang, Meita Novariani dan Kepala Dinas Sosial (Dinsos) Pandeglang, Nuriah, di halaman kantor Dinsos Pandeglang, Rabu (23/9). Bantuan ini sebagai salah satu program Jaring Pengaman Sosial (JPS) dari kementerian Sosial (Kemensos) RI.
Kepala Sub Divre Bulog Lebak-Pandeglang, Meita Novariani mengatakan, beras yang disalurkan berasal dari hasil para petani di Kabupaten Pandeglang. Dia menjamin kualitas beras, lantaran diambil langsung dari petani agar dapat menggerakkan ekonomi petani lokal.
“Kami mengambil beras dari petani lokal. Jadi InsyaAllah, berasnya masih fresh (segar). Ini juga menggerakkan ekonomi, sehingga uang banyak turun ke petani,” klaim Metha, Rabu (23/9).
Sejauh ini, sudah hampir 6.000 ton beras petani di Pandeglang yang diserap. Diantaranya berasal dari beberapa kecamatan seperti kecamatan Cikeusik dan Panimbang. Pihaknya berharap, para petani tetap optimis terus menjadi pejuang pangan.
“Mudah-mudahan dengan hadirnya Bulog kembali bisa menggerakkan petani untuk terus bertani sebagai pejuang pangan, dan mereka tahu kemana untuk memasarkan beras itu,” tandasnya.
Kepala Dinsos Pandeglang, Nuriah mengatakan, puluhan ribu KPM itu bakal mendapatkan beras medium, totalnya sebanyak 45 kg dari bulan Agustus, September hingga Oktober. Hari ini (Rabu,red) kata dia, ada sebanyak 40 ton beras didistribusikan ke empat kelurahan di Kecamatan Pandeglang.
“Beras itu disalurkan melalui Bulog Subdivre Pandeglang- Lebak yang diambil dari para petani di Pandeglang. Tahap awalnya penyaluran di Kecamatan Pandeglang sebanyak 3 kelurahan, dengan jumlah KPM sebanyak 1.037 KPM dari tiga kelurahan yaitu Pandeglang, Kabayan dan Kadomas,” jelasnya.
Nuriah mengaku sangat berharap Bansos beras tersebut sampai ke penerima. Penyaluran beras itu, dipastikannya akan dikawal oleh para pendamping PKH di masing-masing wilayah.
“Jangan sampai bantuannya tidak sampai ke sasaran sesuai dengan tujuan. Kami punya pendamping PKH di masing-masing kecamatan dan mereka akan melakukan pendampingan sampai tingkat desa, hingga sampai kepada KPM,” tandasnya.
Sementara itu, Bupati Pandeglang, Irna Narulita menegaskan, bantuan bagi penerima PKH tidak hanya mendapatkan Bansos beras, mereka juga mendapatkan uang tunai secara rutin yang diperuntukkan untuk biaya sekolah anak-anak penerima KPM. Menurutnya, program tersebut untuk mengakselerasikan program pemerintah dalam mengentaskan kemiskinan.
Irna mengapresiasi tinggi untuk Bulog, karena sudah menyerap gabah dari para petani Pandeglang untuk program Bansos beras. Saat ini para petani tidak kebingungan untuk menjual hasil pertaniannya, yang sebelumnya diambil oleh para tengkulak.
“Alhamdulillah, petani tidak lagi bingung memasarkan gabahnya dan tidak jatuh ke tangan tengkulak,” ujarnya.
Irna juga meminta semua pihak dapat mengawal program BSB agar tepat sasaran dan tidak tercederai oleh oknum yang tidak bertanggung jawab. “Masing – masing KPM harus menerima 45 Kg selama tiga bulan dari Agustus, September sampai Oktober. Kami ucapkan terima kasih kepada Bapak Presiden melalui Kemensos. Kita akan kawal ini, karena kami kepanjangan tangan dari Pemerintah Pusat,” pungkasnya. (nipal/aditya)
Diskusi tentang ini post