SATELITNEWS.ID, PANDEGLANG—Hujan deras disertai angin kencang memporakporandakan 66 rumah warga di dua kecamatan, yakni Pandeglang dan Karangtanjung, Rabu (14/10). Pada peristiwa yang berlangsung sekitar pukul 14.20 WIB ini, dipastikan tidak ada korban jiwa. Kemudian kerusakan bangunan pun bervariasi, dari rusak sedang hingga ambruk.
Data yang berhasil dihimpun dari Dinas Sosial (Dinsos) Pandeglang, bencana angin puting beliun terjadi di Kampung Mauk RT/RW 004/003 dan 003/003, Kelurahan Juhut, Kecamatan Karangtanjung. Di lokasi itu ada sebanyak 42 rumah, terdiri dari rusak ringan 35 rumah, rusak sedang 3 rumah dan rusak berat 4 rumah.
Begitu juga di Kampung Mauk Mangkubumi RT/RW 008/007, 002/007 dan 004/007, Kelurahan Pandeglang, Kecamatan Pandeglang, ada sebanyak 24 rumah berikut fasilitas umum, terdiri dari rumah rusak ringan 17, rusak sedang 1, rusak berat 3 rumah. Serta fasilitas umum yakni 1 musala, 1 posyandu, dan 1 MCK.
Salah seorang saksi mata, Oman mengungkapkan, sebelum kejadian angin kencang menimpa kampungnya tersebut, terlebih dahulu ada petir menggelegar. Setelah itu ada angin knecang dari arah timur.
“Karena melihat dan merasakan angin begitu kencang, saya bersama warga lainnya keluar rumah. Setelah semua diluar rumah, angin tambah kencang hingga rumah orang tua saya roboh dan rumah warga lainnya pun pada rusak,” jelas Oman, Kamis (15/10).
Tidak lama kemudian lanjutnya, hujan yang disertai angin dan petir pun turun begitu deras. “Angin mulai reda, baru hujan turun, dan petir pun mulai kecil. Kami semua basah kuyup sambil berdoa dan adzan. Alhamdulillah, sekitar 1 jam baru reda,” katanya.
Atas musibah yang menimpa itu, kata Oman, semua warga berharap mendapatkan bantuan dari pemerintah. Warga juga untuk sementara waktu mengungsi ke rumah keluarga lainnya yang tak mengalami kerusakan. “Kemarin (Rabu) malam, kami evakuasi ke rumah sodara. Kami berharap pemerintah membantu kami,” tandasnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Sosial (Dinsos) Pandeglang, Nuriah membenarkan tak sedikit warga tertimpa musibah di dua kecamatan. Makanya, ia langsung terjun ke lapangan untuk memberikan bantuan logistik kepada para korban tersebut.
“Mudah-mudahan semua korban baik yang rumahnya tidak rusak maupun rusak, diberi ketabahan dalam menghadapi cobaan tersebut. Untuk saat ini kami bantu kebutuhan logistik terlebih dahulu,” kata Nuriah usai menyalurkan bantuan.
Untuk bantuan kerusakan rumah ungkap Nuriah, pihaknya sedang melakukan pendataan secara rill terhadap para korban bencana tersebut.
“Tadi sudah saya sampaikan baik kepada warga, pihak kelurahan dan kecamatan, Pemerintah Daerah (Pemda) Pandeglang, melalui Dinsos bakal membantu. Namun semuanya harus melengkapi administrasi terlebih dahulu dan setelah itu kami lakukan validasi,” jelasnya.
Untuk sementara ini ungkapnya, jumlah total yang mengalami kerusakan baik rusak ringan, sedang dan berat, tercatat ada sekitar 66 rumah berikut fasilitas umum.
“Yang kami data baru ada sekitar 66 rumah berikut fasilitas umum yang rusak di dua kecamatan. Alhamdulillah, dari Tagana, KSB, BPBD, TNI, Polri, jajaran pemerintahan desa dan kecamatan, serta masyarakat saat ini sedang bergotong royong membereskan rumah yang rusak,” pungkasnya. (nipal/aditya)
Diskusi tentang ini post