SATELITNEWS.ID, TANGERANG–Setelah 11 tahun berdiri, Tim Pengabdian pada Masyarakat (Tim Abdimas) Universitas Muhammadiyah Tangerang akhirnya berhasil mendapatkan dana hibah Badan Riset Inovasi Nasional (BRIN). Dana itu digunakan untuk melakukan penelitian berjudul “Peningkatan Kuantitas Dan Kualitas Produksi Serta Pengembangan Produk Olahan Hasil Kebun Buah Berenuk Pada Kelompok Usaha Rumahan di Kecamatan Karang Tengah, Tangerang Propinsi Banten.
Proposal Penelitian dan Pengabdian Masyarakat itu disusun Dosen UMT, Ali Rosyidin, Nizla Rohaya, dan Upik Mutiara. Penelitian bertujuan memberdayakan UMKM dan Karang Taruna Kecamatan Karang Tengah melalui perancangan dan pembuatan mesin pengolah buah berenuk menjadi minuman kesehatan. Hasil penelitiannya berupa mesin pengolah buah berenuk yang telah diserahkan kepada UMKM dan Karang Taruna Karang Tengah pada awal Agustus 2020 lalu.
“Mesin itu diharapkan mampu meningkatkan kuantitas dan kualitas minuman kesehatan dari ekstrak buah berenuk yang selama ini diolah secara tradisional dengan menggunakan tenaga manusia,”ungkap Nizla Rohaya, Selasa (3/11).
Nizla menjelaskan untuk kepentingan validitas data dan mengetahui permasalahan di lapangan, Tim Abdimas UMT beberapa kali mengadakan penelitian dan mewawancarai langsung pihak Kelompok Usaha ALKAP dan Karang Taruna Pramudya Bhakti RW. 08 di Kecamatan Karang Tengah. Dari hasil penelitian ditemukan bahwa pengolahan buah berenuk masih dilakukan dengan cara yang sangat tradisional serta belum menggunakan standardisasi kualitas produk dan penerapan teknologi tepat guna. Sehingga hasil produksi minuman kesehatan dari ekstrak buah berenuk seringkali tidak memenuhi permintaan pasar.
Selain itu keterampilan pengembangan dan pengolahan buah berenuk juga belum dikuasai oleh para pengolah buah berenuk. Padahal potensi pengembangan olahan buah berenuk menjadi minuman kesehatan dapat memberikan sumber pendapatan dan tempat latihan bagi warga kecamatan Karang Tengah. Buah berenuk yang mempunyai tekstur mirip dengan buah jeruk Bali dapat menjadi minuman kesehatan berkualitas ekspor yang sangat banyak manfaatnya bagi tubuh manusia.
“Untuk mengatasi permasalahan-permasalahan tersebut, Tim Abdimas UMT menawarkan beberapa solusi,”ungkap Nizla.
Solusi pertama adalah pembuatan tiga unit mesin pengolah buah berenuk oleh Tim Abdimas UMT . Ketiga mesin itu didesain dan dibuat oleh tim pengusul berkolaborasi dengan dua orang mahasiswa tingkat akhir dari Fakultas Teknik Mesin. Ketiga mesin ini diupayakan menjadi satu kesatuan (three in one) dengan tujuan memudahkan pengoperasiannya oleh mitra.
Selanjutnya adalah pengenalan dan pemanfaatan mesin pengolah berenuk, untuk meningkatkan proses produksi dan efisiensi biaya pembuatan minuman kesehatan dari ekstrak buah berenuk. Diharapkan; kuantitas produk semakin banyak dan mampu memenuhi semua permintaan pasar. Peningkatan kualitas produk minuman kesehatan dari ekstrak buah berenuk melalui uji laboratorium di universitas Tim Abdimas UMT berkolaborasi dengan dinas UMKM Kota Tangerang.
“Solusi berikutnya adalah memberikan pendampingan dalam pengembangan usaha minuman kesehatan dari ekstrak buah berenuk dengan menjadikan Kelompok Usaha Pengolah Buah berenuk ALKAP dan Karang Taruna Pramudya Bhakti RW. 08 sebagai UMKM binaan Lembaga Penelitian Pengembangan dan Pengabdian Masyarakat Universitas Muhammadiyah Tangerang (LP3M UMT). Ini untuk membantu dan meningkatkan keterampilan entrepreneur warga kecamatan Karang Tengah serta meningkatkan sumber pendapatan warga kecamatan Karang Tengah,”pungkasnya.
Selain itu, UMT juga menyusun beberapa target seperti: Terwujudnya pengolahan buah berenuk di kedua mitra yang produktif dan mampu menopang sumber pendapatan di kedua mitra dalam meningkatkan kesejahteraan keluarga, sehingga lebih mandiri dan mampu berwirausaha. (gatot)
Diskusi tentang ini post