SATELITNEWS.ID, PANDEGLANG—Dermaga Teluk di depan Tempat Pelelangan Ikan (TPI) II Labuan, tepatnya di Desa Teluk, Kecamatan Labuan, akhirnya ambruk. Dermaga itu sudah tak mampu menahan hantaman ombak terus menerus, karena kondisi bangunan yang sudah lama.
Pascaambruk, ombak pun leluasa meluap ke permukaan. Kondisi ini banyak dikeluhkan oleh warga nelayan. Karena kapal mereka tidak bisa bersandar, saat hendak membongkar ikan di TPI II tersebut.
Kepala Desa Teluk, Kecamatan Labuan, Endin Fahrudin mengungkapkan, ambruknya bangunan dermaga itu sudah terjadi sejak lama. Dikarenakan kerap diterjang gelombang besar. Ditambah kondisi bangunan yang sudah tua. Sekarang ini sebagian besar bangunan dermaga ambruk.
“Bangunan pemecah ombak itu sudah hilang, sehingga ombak tembus ke dermaga. Akhirnya bangunan dermaga juga banyak yang ambruk. Terlebih sekarang ini tengah musim gelombang tinggi,” kata Endin, Kamis (5/11).
Menurut Endin, kondisi itu sudah dilaporkan kepada pihak kantor BP3L yang ada di wilayahnya, agar segera ditembuskan ke Dinas Kelautan Provinsi Banten. Sehingga ada penanganan dari Pemprov Banten.
“Dampak dari ambruknya dermaga itu, gelombang laut kerap meluap ke permukaan jalan di depan TPI II. Bahkan khawatir air laut bisa ke permukiman warga juga. Apalagi, sekarang musim gelombang tinggi, tentu banyak kekhawatiran dari masyarakat nelayan,” jelasnya.
Bukan hanya itu, Kades juga menginginkan ada perbaikan pada bangunan pemecah ombak di perairan laut Teluk. Sebab menurutnya, jika bangunan pemecah ombak itu tidak diperbaiki, maka gelombang akan tembus ke dermaga.
“Para nelayan juga kesulitan saat bongkar ikan di TPI II, sebab dermaganya ambruk. Maka kami harap Pemprov Banten segera melakukan penanganan, karena bangunan itu kewenangannya pihak Dinas Kelautan Banten,” harapnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Perikanan Pandeglang, Suaedi Kurdiatna mengatakan, sudah mengetahui kondisi dermaga yang ada di sekitaran TPI II Labuan itu. Menurutnya, dampak dari ambruknya bangunan dermaga itu, para nelayan kesulitan menyandarkan kapalnya ketika hendak membongkar ikan hasil tangkapannya.
“Kalau kondisi dermaganya seperti itu bisa menghambat juga pada aktivitas nelayan, maka kami minta Pemprov Banten bisa secepatnya melakukan penanganan terhadap Dermaga Teluk itu,” desaknya.
Selain itu kata Suadei, ada beberapa sarana yang mengalami kerusakan pascabencana tsunami Selat Sunda 2018 lalu. Seperti sejumlah bangunan TPI di Kabupaten Pandeglang yang perlu dilakukan penanganan, baik oleh Pemprov Banten maupun Pemerintah Pusat.
“Kami sudah melakukan permohonan perbaikan bangunan TPI dan sarana yang lain ke Pemerintah Pusat. Maka kami berharap tahun depan agar segera ada penanganan terhadap sejumlah fasilitas,” pungkasnya. (nipal/aditya)
Diskusi tentang ini post