SATELITNEWS.ID, PANDEGLANG—Sambaran petir disertai hujan lebat menelan korban jiwa. Kedua korban tewas itu adalah kakek dan cucu, yakni Eman Sanjaya (70) dan Adim Dawini (21). Selain itu, juga ada korban luka ringan dan sempat tidak sadarkan diri yakni Entin (52), yang sempat dilarikan ke Puskesmas Pulosari, Sabtu (7/11). Ketiganya diduga sedang bermain Hp dan menyalakan TV.
Peristiwa nahas ini terjadi di dua lokasi berbeda. Kakek dan cucu yang meninggal dunia itu adalah warga Kampung Bojong Canar, RT/RW 01/01 Desa Dahu, Kecamatan Cikedal. Sedangkan untuk korban luka ringan merupakan peristiwa di Kampung Pasir Turus RT/RW 001/008, Desa Sukaraja, Kecamatan Pulosari sekitar pukul 16.30 WIB.
Kakak Adim, Nufus mengungkapkan, kejadian yang mulai menimpa adik dan kakeknya itu pada saat berada di ruang TV. Dia menduga keduanya sedang memainkan handphone.
“Sebetulnya, adik saya sudah mematikan handphone dan mau mandi. Tapi kakek ngomong minta diajarin handphone android. Setelah itu gak tau kejadiannya karena saya mendegar dari kamar,” kata Nufus, Minggu (8/11).
Nufus melanjutkan, memang posisi waktu itu ada petir. Namun dia tak mengetahui keduanya apakah sedang memainkan handpone atau tidak, karena pas dilihat keduanya sudah dalam posisi tertidur.
“Saya gak tau main Hp atau tidak. Posisi ada petir tapi tidak kendegeran besar suaranya. Pas saya keluar kamar, adik saya dan kakek sudah terlihat tergeletak tidur dan sama sekali tidak gerak,” jelasnya.
Ternyata keduanya diketahui sudah tak bernyawa akibat disambar petir. “Saya sempat minta tolong, karena hujan besar tak terdengar oleh tetangga. Saya tetap nyari bantuan dan ada satu orang ke rumah. Namun keduanya sudah meninggal,” tandasnya.
Sementara itu, Ketua Taruna Siaga Becana (Tagana) Pandeglang, Ade Mulayana membenarkan musibah tersebut. Bahkan kata dia, kejadian itu bukan hanya di wilayah Kecamatan Cikedal, akan tetapi juga di Pulosari.
“Yang meninggal dua orang itu di Cikedal. Kalau kejadian di Pulosari hanya mengalami luka ringan di bagian kaki dan sudah mendapatkan perawatan dari pihak Puskesmas,” ungkapnya.
Kapolsek Cikedal, IPTU Oo Abdulrohim menjelaskan, hasil pemeriksaan dan keterangan yang didapat pihaknya bahwa pada saat kejadian, Adim (korban, red) tengah mengoperasikan handphone miliknya, yang sedang dicarger distop kontak kabel yang berdampingan dengan booster TV. Sementara korban lainnya (Eman Sanjaya, red) sedang bersama Adim di ruangan rumah tersebut.
“Kemudian terjadi sambaran petir yang diduga mengenai antena TV milik korban. Aliran listrik petir itu kemudian menjalar ke booster dan kabel charger handphone milik korban, dan mengenai korban yang sedang mengoperasikan Hp,” jelasnya.
Kedua korban lanjutnya, terkena aliran listrik tegangan tinggi yang disebabkan oleh sambaran petir. “Akibatnya kedua korban mengalami luka bakar dan meninggal dunia,” katanya.
Atas kejadian itu, dia mengimbau kepada warga di wilayah Cikedal untuk tetap menjaga kewaspadaan pada musim cuaca seperti sekarang ini. “Kita harus tetap waspada dan berhati-hati. Karena bencana, baik itu petir maupun bencana lainnya tidak bisa kita ketahui datangnya,” tandasnya. (nipal/aditya)
Diskusi tentang ini post