SATELITNEWS.ID, SERANG-–Dinas Pertanian (Distan) Kabupaten Serang akan mengangkat produksi telur puyuh, di Desa Cikolelet, Kecamatan Cinangka, agar bisa bekerjasama dengan Hotel dan Restoran di wilayah Anyer – Cinangka. Hal itu dikarenakan, kebutuhan pasar terhadap telur puyuh lumayan tinggi.
Kepala Dinas Pertanian (Distan) Kabupaten Serang, Zaldi Dhuhana mengatakan, budidaya puyuh dalam jumlah besar ini baru satu-satunya ada di Kabupaten Serang. Untuk di Desa Wisata Cikolelet tersebut, saat ini terdapat lima kelompok tani yang mengembangkan puyuh.
“Produksinya per hari sudah mencapai 30 kilogram. Nah itu pengen kita angkat, agar bisa bekerjasama dengan Hotel dan Restoran di Anyer – Cinangka,” kata Zaldi, Selasa (10/11).
Untuk membantu produksi, ia-pun mengaku akan mengupayakan bantuan alat pembuat pakan pada tahun 2021. Karena sampai saat ini, untuk pakan tersebut masih didatangkan dari Subang, Jawa Barat. “Kalau untuk indukan sudah ada disana (Desa Cikolelet), kalau standarisasi kesehatannya ini sedang dibimbing oleh bidang peternakan. Sehingga bisa langsung masuk ke supermarket dan restoran,” tambahnya.
Ditambahkannya lagi, permintaan telur puyuh di pasaran saat ini lumayan besar. Oleh karena itu, ia berharap produksi telur puyuh bisa ditingkatkan. Meskipun memang puyuh ini sangat rentan penyakit. “Selama ini mereka menjual ke Cilegon dan Anyer, setiap hari. Harga jual telur puyuh per kilonya sekitar Rp34 ribu. Harganya lebih tinggi,” tandasnya.
Sementara, Kepala Desa Cikolelet, Ojat Darojat mengatakan, pengembangan telur puyuh tersebut merupakan hasil kreatifitas anak-anak muda bernama Sopian bersama dengan kelompok peternak. Oleh karena pihaknya dari Pemerintah Desa mendukung adanya usaha tersebut agar berkembang.
“Intinya kalau masalah teknis, dia sudah menguasai. Cuma mungkin nanti dari sisi permodalan, bagaimana Bumdes hadir disana untuk bisa mempromosikan. Kalau dari sisi kualitas sudah bagus, tinggal pengemasannya,” ujarnya.
Terkakit kerjasama dengan Hotel dan Restoran di wilayah Anyer – Cinangka, ia mengaku saat ini sedang berupaya menjajaki. Namun jika melihat produksinya masih mencapai 20 sampai 30 kilogram, sehingga untuk memenuhi kebutuhan pasar Anyar dan Sirih saja masih kurang.
“Yang dibutuhkan Sopian itu sekarang modal, supaya bisa berkembang lagi,” imbuhnya. (sidik/mardiana)
Diskusi tentang ini post