SATELITNEWS.ID, SERANG–Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Serang menyebut, pemilihan ditengah pandemi Covid-19 ini ada 12 hal perbedaan yang perlu diperhatikan. Termasuk yang tak kalah pentingnya, yaitu penerapan protokol kesehatan bagi masyarakat.
Ketua KPU Kabupaten Serang, Abidin Nasyar mengatakan, pihaknya sudah menggelar simulasi pemungutan dan perhitungan suara serta penggunaan aplikasi SIREKAP di TPS 11, di kantor Kecamatan Jawilan. Simulasi tersebut adalah, miniatur seperti hari H (pelaksanaan) nanti.
“Seperti ini lah yang akan kita lakukan nanti di TPS, termasuk rekapitulasi suaranya,” kata Abidin, Sabtu (22/11).
Namun Abidin menyampaikan, ada 12 hal perbedaan yang perlu diperhatikan saat pelaksanaan pemilihan. Pertama, pemilih wajib menggunakan masker. Kedua, mereka harus membawa alat tulis sendiri, lalu saat pemilihan mereka harus di cek suhu tubuh terlebih dahulu. Kemudian, wajib mencuci tangan, pemilihpun akan diberi sarung tangan untuk mencoblos, setelah mencoblos mereka akan diberi tetes tinta di tangan, setelah itu mereka juga wajib mencuci tangan kembali.
“Banyak hal lainnya selain itu. Kemudian petugasnya kalau dulu tidak menggunakan masker, sekarang wajib menggunakan masker, menggunakan face shield, menggunakan sarung tangan. Kemudian kita juga sediakan TPS khusus bagi pemilih yang suhu tubuhnya diatas rata rata, TPS khusus itu menyempil dipinggir dan aksesnya cuma satu. Tidak boleh bergabung dengan yang lain, di dalam tenda,” ujarnya.
Sementara, Pjs Bupati Serang Ade Ariyanto mengatakan, berdasarkan hasil pengamatannya antusiasme masyarakat beserta jajaran yang terlibat cukup tinggi dan memahami dalam protokol kesehatan. Disamping petugasnya dari Kecamatan, Puskesmas dan semua jajaran benar-benar mengedukasi masyarakat, tentang pentingnya protokol kesehatan.
“Ini sesuai yang kita harapkan. Mudah – mudahan di hari H bisa seperti ini, bahkan lebih disiplin lagi. Pilkada memang penting, tapi lebih penting protokol kesehatan, jangan sampai timbul cluster baru di Pilkada,” tuturnya.
Ade juga mengungkapkan, hasil dari simulasi ini nanti akan dievaluasi apa saja yang menjadi kekurangan. “Secara garis besar, dari pagi sampai sekarang kita lihat baik. Namanya pesta demokrasi, jangan dibuat mencekam, jadi ini lah pesta demokrasi,” imbuhnya. (sidik/mardiana)
Diskusi tentang ini post