SATELITNEWS.ID, SERANG–Ombudsman RI Perwakilan Banten menyebut, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Banten akan menghibahkan genset 300 KVA beserta kelengkapannya pada tahun 2021 untuk masyarakat di Pulau Tunda, Desa Wargasara, Kecamatan Tirtayasa, Kabupaten Serang. Bantuan tersebut diberikan, agar kebutuhan masyarakat terhadap listrik dapat terpenuhi.
Kepala Ombudsman RI Perwakilan Banten, Dedy Irsan mengatakan, untuk melihat kondisi di Pulau Tunda pihaknya sudah turun langsung melakukan komunikasi. Selama ini masyarakat di Pulau Tunda menggunakan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) dan bantuan dari ESDM untuk penerangan, hanya saja masih belum bisa menyala hingga 24 jam.
Oleh karena itu katanya, pihaknya berkomunikasi dengan beberapa stakeholder terkait, seperti Pemprov Banten dalam hal ini Dinas ESDM. “Kita sudah bertemu dengan Kepala Dinas dan jajarannya, mereka berkomitmen tahun depan memberikan hibah genset 300 KVA beserta rumah genset dan kelengkapan lainnya,” kata Dady, saat ditemui usai audiensi dengan jajaran Pemkab Serang beserta masyarakat Pulau Tunda dan Kepala Desa Wargasara, di ruang KH. Syam’un Setda Kabupaten Serang, Rabu (25/11).
Selain bantuan dari Pemprov Banten ujarnya, PLN juga berkomitmen memberikan supervisi dan maintenance agar listrik disana tetap menyala sampai ada solusi jangka panjang yang betul-betul definitif. “Kepada Pemerintah Kabupaten Serang selaku pemangku wilayah, ya mereka juga berkomitmen memberikan bantuan subsidi dan bantuan masyarakat yang tidak mampu,” ujarnya.
Dady juga mengungkapkan, di Pulau Tunda terdapat sekitar 450 keluarga, terdiri dari 300 rumah. Dari jumlah tersebut, ada sekitar 15 keluarga yang tidak mampu. “Jadi sebagian besar masyarakat itu ternyata sudah bersedia membayar solar (Untuk bahan bakar genset,red), tapi ada beberapa yang tidak mampu. Tapi nanti akan dihandle oleh Pemkab Serang, tentunya bisa melalui bansos atau subsidi,” tuturnya.
Sementara, seorang staf Desa Wargasara, Ma’mun sangat menyambut baik adanya bantuan genset tersebut. Namun ia mengaku tidak bangga, sebab masyarakat tidak akan kuat dengan bahan bakar minyaknya.
“Masyarakat kuat atau tidak BBMnya? tapi kalau ada tangan tangan raksasa yang membantu terhadap masyarakat tolong lah dibantu, yaitu dengan menggaet PLN. Ini mah kita di tahun milenial tahun 2000 sekian, Pulau Tunda masih seperti tahun 45, masih jaman kegelapan,” keluhnya. (sidik/mardiana)
Diskusi tentang ini post