SATELITNEWS.ID, SERANG–Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Serang menyebut, angka kematian ibu bersalin di Kabupaten Serang saat ini tertinggi seProvinsi Banten. Hal itu terjadi, salah satunya disebabkan oleh masih banyaknya masyarakat yang bersalin di dukun beranak.
Kepala Dinkes Kabupaten Serang, dr. Agus Sukmayadi mengatakan, berdasarkan data yang dimilikinya sampai 25 November 2020, ada sebanyak 53 kasus kematian ibu bersalin. Sedangkan tahun 2019, ada sebanyak 66 kasus.
“Di Kabupaten Serang ini, untuk tahun 2019 tertinggi seProvinsi Banten, sampai sekarang-pun masih cukup tinggi. Mudah – mudahan ada penurunan, tahun ini kan belum selesai,” kata Agus, Kamis (26/11).
Menurut Agus, persoalan kematian ibu bersalin ini harus menjadi perhatian semua stakeholder dan Organisasi Perangkat Daerah (OPD). Baik yang terlibat langsung, maupun yang tidak terlibat langsung. Karena ibu bersalin itu bukan hanya masalah kesehatan, melainkan kompleks sekali.
“Salah satu standar pelayanan minimal, yang harus dipatuhi oleh Kabupaten/Kota dengan PP 2 tahun 2018 itu indikator pertama, bagaimana daerah tersebut mampu menurunkan angka kematin ibu bersalin, dengan betul-betul memperhatikan kesehatan pada saat hamil dan saat melahirkan, itu yang menjadi penekanan,” tambahnya.
Agus juga menyebut, ada 4 faktor utama yang menyebabkan kematian ibu bersalin antara lain, faktor langsung yang mempengaruhi pada saat persalinan, ada yang tidak langsung, ada faktor tentang pelayanan itu sendiri dan ada faktor prilaku keluarga maupun individu yang bersangkutan.
“Jadi sangat banyak sekali masalah dari mulai hulu sampai ke hilir. Salah satu juga, kendala yang kita hadapi yaitu masih maraknya persalinan yang dilakukan oleh dukun beranak,” ujarnya.
Namun ia berharap, ada dukungan dari semua pihak agar masalah kesehatan ibu persalinan tidak terus menjadi masalah besar. “Saya betul-betul berharap dukungan dari semua pihak, terutama stakeholder dan OPD,” imbuhnya. (sidik/mardiana)
Diskusi tentang ini post