SATELITNEWS.ID, SERPONG—Tiga pasangan calon Wali Kota-calon Wakil Wali Kota Tangsel kembali beradu ide dan gagasan di tahapan debat terbuka terakhir yang diselenggarakan KPU Kota Tangsel, Kamis (3/12) malam. Masing-masing pasangan calon memberikan pertanyaan tajam dalam sesi debat yang berlangsung sengit demi mendapatkan perhatian masyarakat Tangsel.
Debat dibuka dengan pemaparan visi dan misi oleh masing-masing pasangan calon. Setelah itu dilakukan pendalaman visi dan misi sesuai dengan tema debat terakhir yaitu Mewujudkan Masyarakat Tangsel yang Aman, Damai, dan Berkeadilan.
Pasangan Benyamin Davnie-Pilar Saga Ichsan memiliki kesempatan pertama untuk memaparkan visi dan misinya. Benyamin menyampaikan laju pertumbuhan penduduk yang semakin cepat akan menjadi menjadi tantangan ke depan untuk tetap menjaga rasa aman, damai dan berkeadilan.
“Dengan laju pertumbuhan penduduk yang semakin cepat, maka kami telah menyiapkan program strategi kebijakan yang lebih strategis lagi kedepannya. Meski selama ini Kota Tangsel menerapkan keadilan namun dengan laju pertumbuhan penduduk, ini tentunya harus lebih cermat lagi, dan dengan program unggul, dengan mewujudkan kota lestari saling terkoneksi, efesien, dan efektif,” ungkapnya.
Melanjutkan pemaparan Benyamin, Pilar mengatakan, kedepan pasangan Benyamin-Pilar berjanji akan meningkatkan birokrasi efektif dan efisien. “Selanjutnya kami akan mendorong pemanfaatan teknologi oleh aparatur hukum. Karena dengan pemanfaatan teknologi dalam penegakan hukum maka prosesnya akan jauh lebih cepat, dan masyarakat pun akan mendapatkan pelayanan hukum dengan sangat cepat,” ungkapnya.
Sementara itu pasangan Siti Nur Azizah-Ruhamaben mendapatkan kesempatan kedua untuk memaparkan visi dan misi. Azizah menyampaikan, bahwa untuk mewujudkan rasa aman, damai dan berkeadilan kunci utamanya ialah dengan meningkatkan kesejahteraan dan juga mengentas kesenjangan sosial yang terasa saat ini di Kota Tangsel.
“Rasa aman, damai dan berkeadilan tentunya hanya bisa diwujudkan dengan sistem pemerintahan yang bersih dalam meningkatkan kesejahteraan dan pemerataan masyarakat Tangsel. Tidak boleh ada korupsi turun menurun, sementara rakyatnya tetap miskin. Sehingga pemerataan kemajuan dan pemerataan kesejahtera sehingga masyarakat bisa merasa aman dan berkeadilan,” ungkapnya.
Ruhamaben menambahkan, pasangan Azizah-Ruhama juga fokus dalam melakukan reformasi birokrasi untuk mewujudkan sistem pemerintahan yang bersih dan berkeadilan. Ruhamaben mengatakan, reformasi birokrasi tersebut ialah, para aparatur pemerintahan orientasi bekerjanya harus melayani masyarakat.
“Orientasinya bukan mencari untung, tetapi harus menjadi pelayan masyarakat. Reformasi birokrasi ini yang kami ingin wujudkan di Pemerintah Kota Tangsel,” ungkapnya.
Ruhama juga mengatakan, pihaknya juga akan membangun sistem Big Data, sehingga setiap kebijakan yang dibuat oleh pemerintah tepat sasaran, dan sesuai kebutuhan.
Sedangkan pasangan Muhamad-Rahayu Saraswati mendapatkan kesempatan terakhir dalam pemaparan visi dan misi. Muhamad menyampaikan, bahwa dirinya bersama Saraswati hadir di Pilkada Tangsel justru untuk mewujudkan rasa aman, damai, dan berkeadilan bagi seluruh warga Tangsel.
“Tentu ini sesuai dengan slogan kami yaitu Tangsel Untuk Semua, karena kami hadir di sini untuk kepentingan semua, bukan kepentingan satu golongan. Dengan begini maka rasa aman, damai dan berkeadilan akan terwujud karena kebijakan yang kami buat seluruhnya untuk kepentingan masyarakat Tangsel,” ujarnya.
Saraswati menjelaskan, bahwa berbicara rasa aman. Menurutnya saat ini Kota Tangsel masih belum memberikan rasa aman, dimana dalam beberapa kali kesempatan dirinya melihat lampu penerangan jalan yang masih padam.
Bahkan Saras juga mengatakan, bahwa saat ini masih rentan dengan konflik karena adanya ketimpangan sosial. “Maka pekerjaan kami kedepan ialah, menyelesaikan persoalan ketimpangan sosial di Kota Tangsel. Karena konflik yang terjadi saat ini karena adanya ketimpangan sosial. Tentu caranya dengan dengan melakukan pemulihan ekonomi dan mewujudkan pemerintahan yang bersih,” paparnya.
Pada sesi tanya jawab, pada kesempatan pertama Benyamin bertanya kepada pasangan Muhamad-Saraswati terkait dengan konflik sosial. “Kita tahu, sepanjang saya bersama dengan Pak Muhamad. Saya ingin tanyakan apakah selama ini ada konflik sosial yang dapat menghambat pembangunan Kota Tangsel,” tanya Benyamin.
Muhamad pun yang mendapatkan kesempatan untuk menjawab pertanyaan Benyamin itu menegaskan, bahwa memang dirinya selama ini sudah kenal Benyamin sejak lama. Namun, selama ini dirinya melihat betul bahwa masih banyak yang kurang dan karena dirinya hanya sebagai Sekda sehingga tidak memiliki kebijakan langsung untuk melakukan perubahan pada kekurangan tersebut.
“Memang saya kenal dan bersama-sama dengan Pak Ben ini sejak lama, tetapi tentunya dengan majunya saya di Pilkada ini untuk mengubah yang telah saya lihat selama ini secara langsung di Kota Tangsel. Dan mengenai pertanyaan soal konflik sosial memang tidak begitu besar, namun tetap banyak yang memang harus diperbaiki di Kota Tangsel ini,” ujarnya.
Sementara itu, Muhamad pun mendapatkan kesempatan bertanya kepada pasangan Azizah-Ruhamaben. Dimana dalam kesempatan itu Muhamad justru menyinggung soal netralitas Aparatur Sipil Negara (ASN) pada Pilkada Tangsel saat ini. Dimana menurut Muhamad cukup terasa adanya keberpihakan oknum ASN terhadap salah satu pasangan calon.
“Saya ingin tanyakan kepada Ibu Azizah apakah terasa saat ini soal netralitas ASN, yang menurut dan pengalaman saya saat ini ada beberapa oknum ASN yang jelas berpihak kepada salah satu pasangan calon, dan jelas merugikan kami. Padahal semestinya ASN ini harus netral ketika Pilkada Tangsel,” ujarnya.
Menanggapi itu, Azizah menegaskan, yang terpenting soal netralitas ASN ialah penegakan hukum dalam soal netralitas ASN tersebut. “Tentu persoalan netralitas ASN ini kita harus serahkan kepada hukum yang berlaku. Namun di sisi lain, yang harus ditegakkan ialah soal integritas kepemimpinan yang benar-benar mampu menjaga netralitas ASN itu. Dan kami akan mewujudkan kepemimpinan yang berintegritas, agar para ASN fokus menjadi pelayan masyarakat dan juga bersih,”pungkasnya. (dra/bnn/gatot)
Diskusi tentang ini post