SATELITNEWS.ID, PANDEGLANG—Hujan deras yang tak henti-hentinya melanda wilayah Kabupaten Pandeglang selama tiga hari tiga malam, kembali membuat banjir melanda 7 kecamatan di Kabupaten Pandeglang, Senin (21/12).
Adapun titik banjir di 6 kecamatan hasil data yang berhasil dihimpun Taruna Siaga Becana (Tagana) Kabupaten Pandeglang, yakni di Kecamatan Patia, Pagelaran, Cisata, Saketi, Carita, Sobang dan Sukaresmi.
Koordinator Wilayah (Korwil) 5 Tagana Kabupaten Pandeglang, Eli Supriadi mengungkapkan, pada Minggu (20/12) lalu, banjir hanya terjadi di 4 kecamatan yakni Cisata, Saketi, Pagelaran dan Patia.
Namun dikarenakan hujan terus mengguyur Kabupaten Pandeglang, kata Eli, Senin kemarin bencana banjir pun meluas ke kecamatan lainnya atau bertambah 3 kecamatan, yakni Sobang, Carita, dan Sukaresmi.
“Intensitas hujan yang cukup deras pada jam 00.00 WIB sampai pagi, tengah mengakibatkan banjir meluas. Hasil pantauan kami, tercatat hari ini (Senin), banjir terjadi di 6 kecamatan,” kata Eli saat dihubungi via WhatsAap (WA), Senin (21/12).
Eli mengungkapkan, rata-rata banjir yang terjadi di rumah warga, pesawahan maupun akses jalan, akibat luapan air dari sungai yang mengalami pendakalan. Serta banyaknya sampah yang menyumbat aliran sungai.
“Seperti banjir di Kampung Cibarani Kecamatan Cisata, akibat luapan Kali Cileumpang yang hulu kalinya di perkebunan Pasir Waringin Rawa Sari, serta pendangkalan Kali Cielumapang,” jelasnya.
Terpisah, Kepala Desa Cibarani, Kecamatan Cisata, Cecep Muhidin mengaku, sebagian kampung di desanya juga dilanda banjir. Kata dia, ada sebanyak 13 Kepala Keluarga (KK) yang terkena dampak banjir tersebut. Selain itu, bencana tanah longsor juga terjadi di desanya yang mengakibatkan satu rumah warga rusak.
“Tadi juga kami sudah memberikan bantuan sembako kepada korban banjir. Tidak hanya itu, dari pihak lain juga sudah ada bantuan. Kami berharap banjir segera berlalu, supaya warga bisa kembali beraktivitas secara normal,” ujarnya.
Camat Patia, Cecep Rohman membenarkan, diwilayahnya ada sebanyak 8 desa yang terkena dampak banjir yang diakibatkan luapan air Sungai Cilemer. Menurut Cecep, kedelapan desa itu diantaranya, Desa Idaman, Surianen, Ciawi, Patia, Rahayu, Cimoyan, Babakan Keusik dan Pasir Gadung.
“Bencana banjir yang melanda 8 desa itu terjadi sejak kemarin (Minggu, red). Karena dalam beberapa hari ini intensitas hujan cukup tinggi, sehingga air sungai pun meluap ke permukaan dan mengakibatkan banjir,” katanya.
Camat mengaku proses pendataan masih terus dilakukan, jadi belum bisa diketahui jumlah rumah yang teredam banjir tersebut. Adapun kondisi warga saat ini katanya, tidak ada warga korban banjir yang mengungsi dan memilih tinggal dirumahnya masing-masing.
“Kami masih melakukan pendataan rumah warga yang terkena banjir. Selain rumah, beberapa akses jalan pun sempat terputus akibat dihadang banjir,” pungkasnya. (nipal/aditya)
Diskusi tentang ini post