SATELITNEWS.ID, TANGERANG—Desyanti didaulat menjadi Ketua Umum (Ketum) Keluarga Sumbagsel Bersatu (KSB). Wanita kelahiran Pesisir Lampung Selatan yang bekerja sebagai Pegawai Negeri sipil di Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tangerang ini, terpilih secara aklamasi dalam musyawarah penggagas dan penggiat organisasi anak perantauan dari Provinsi Bengkulu, Lampung, Palembang, Jambi dan Bangka Belitung itu.
“Dengan kerendahan hati kami meminta Desy memimpin dan membesarkan organisasi ini. Agar bisa besar sesuai dengan role dan ruh organisasi,” ujar Agung, perwakilan Provinsi Bengkulu di Restoran Dapur Aliqa, Gembong, Balaraja, Sabtu (16/1) malam.
Pernyataan Agung ini, mendapat sokongan positif dari 25 perwakilan penggiat KSB yang hadir saat itu. Mereka sepakat mendampuk Desi sebagai Ketua Umum KSB yang terbentuk pada 12 Desember 2020 lalu itu.
Rapat musyawarah pertama itu digelar dengan melaksanakan protokol kesehatan, sesuai anjuran pemerintah dalam mencegah penularan virus corona atau Covid 19, dengan menerapkan 3 M (mencuci tangan, menggunakan masker dan menjaga jarak).
Agung mengatakan, KSB merupakan organisasi yang berdiri sendiri secara mandiri atas asas kekeluargaan, bukan karena kepentingan perkelompok saja. “Asas kekeluargaan bukan kepentingan lain. Dasar kerukunan keluarga,” ucap Agung.
Menurut Agung, organisasi ini datang dari arus bawah yang terus mendorong terciptanya legalitas organisasi, yang tujuan utamanya meningkatkan kesejahteraan anak perantauan khususnya dari Sumatera Bagian Selatan.
Sahrul perwakilan asal Ranau Sumatera Selatan mengatakan, KSB siap bersinergi dengan Ormas-ormas yang lain maupun pemerintahan. “Semua anggota harus solid, kompak untuk maju bersama,” ujarnya.
Ketua Umum KSB terpilih, DR (Cand) Desyanti mengatakan, filosofi didirikannya KSB adalah untuk menjadi wadah dalam menggali aspirasi, mengembangkan potensi para anggotanya, juga yang paling penting menjadi wadah dalam memperkuat persatuan dan keharmonisan sesama anggota, yang merupakan orang-orang perantauan dari Bangka Belitung, Bengkulu, Jambi, Lampung dan Sumatra Selatan.
Menurut Desy, mereka merantau dan bekerja di luar daerah asal kelahiran, terutama di Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi. “Dan yang tidak kalah penting, menjadi wadah dalam menjaga persatuan dan kesatuan berbangsa dan bernegara,” kata Desy, saat memberi sambutan.
Kedepannya, kata Desy, yang menjadi Pekerjaan Rumah (PR) bersama adalah bagaimana menjadikan KSB ini organisasi yang bukan hanya sebagai perhimpunan arisan, perkumpulan temu keluarga besar Sumbangsel saja. Namun dapat menjadi organisasi yang dapat mensejahterakan seluruh anggotanya.
“Organisasi yang dapat ikut berkontribusi pada pembangunan dimana anggota berdomisili, menjadi rumah bersama dalam mencari solusi atau mengatasi permasalahan yang dihadapi anggota, menjadi rumah untuk mengali potensi SDM anggotanya, menjadi rumah untuk menciptakan entrepreneur/ wirausaha-wirausaha baru, serta menjadi rumah dalam meningkatkan kemampuan skill para anggotanya. Kami berharap KSB dapat menjadi organisasi besar yang dapat bersinergi dengan Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah, dan seluruh kompenan masyarakat dimanapun anggota berdomisili,” kata Perempuan yang hobi traveling ini.
Desyanti, kelahiran Lampung 28 tahun lalu , selama ini juga berkiprah di dunia hukum melalui D.E. Global Lawfirm & Partner, dan beberapa lembaga hukum yang sebelumnya telah didirikannya. Saat ini dia tercatat sebagai Doktor Candid pada Universitas Brawijaya Malang. (aditya)
Diskusi tentang ini post