SATELITNEWS.ID, CIPONDOH—Hujan dengan intensitas tinggi di Kota Tangerang belakangan membuat Pemkot Tangerang waspada. Demi mengantisipasi terjadinya banjir, sejumlah penampungan air dicek kesiapannya.
Inspeksi langsung dilakukan Walikota Tangerang Arief R Wismansyah bersama bersama Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Decky Priambodo kemarin.
Salah satu lokasi yang dikunjungi adalah Situ Cipondoh, di mana area tersebut menjadi salah satu penampungan air untuk masyarakat di Kecamatan Cipondoh. “Saat ini ketinggian air masih normal, walaupun beberapa waktu terakhir turun hujan dengan intensitas cukup tinggi,” ujarnya saat meninjau Situ Cipondoh, Rabu (20/01).
Sebagai antisipasi, ujarnya debit air yang berada di Situ Cipondoh bakal dikurang. Untuk itu, lanjut Walikota, Pemkot melalui Dinas PUPR akan melakukan pengecekan secara berkala di saluran – saluran dan drainase agar air dapat mengalir dengan lancar.
“Para pedagang diharapkan tidak berjualan di atas saluran agar proses pembersihan oleh petugas bisa lebih mudah dan warga bisa ikut memelihara lingkungannya,” terang Arief saat tinjau saluran di Perumahan Ciledug Indah.
Selain itu, Pemkot Tangerang juga melakukan pengecekan Sungai Angke di wilayah Ciledug Indah dan sekitarnya yang sering terjadi luapan air ketika intensitas curah hujan tinggi. “Kita akan terus pantau dan lakukan pemeliharaan secara berkala untuk mencegah terjadinya luapan air yang dapat mengakibatkan terjadinya genangan maupun banjir,” tukasnya.
Sebelumnya, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Tangerang mempersiapkan skenario melipatgandakan jumlah posko mengantisipasi terjadinya bencana alam yang kerap muncul pada awal tahun. Kebijakan ini diambil seiring wabah Covid-19 yang belum mereda.
Kepala Pelaksana BPBD Kota Tangerang Deni Koswara menyampaikan, pihaknya sudah mendapat bantuan dari pihak kecamatan-kecamatan untuk skenario penanganan bencana alam di tengah pandemi. “Kalau poskonya kemarin misalnya delapan, sekarang ini jadi 16. Kemudian ada juga penambahan perahu, Sebab kita harus jaga jarak dan pakai masker. Lalu pada saat penyelematan korban kita pakai APD lengkap,” ujar Deni beberapa waktu lalu usai Apel Gabungan Siaga Bencana di Pusat Pemerintahan Kota Tangerang.
Dia mengungkapkan, ada perbedaan dalam menangangi bencana alam ketika masih terjadi Covid-19 dibanding pada situasi normal. Seperti menambah jumlah tempat pengungsian, serta para pengungsi tidak diperbolehkan makan secara bersamaan. “Jangan sampai ada bencana di tengah bencana,” terangnya. (made)
Diskusi tentang ini post