SATELITNEWS.ID, SERANG–Puluhan Kepala Keluarga (KK) di Kecamatan Pontang, Kabupaten Serang, terendam banjir. Banjir tersebut, disebabkan meluapnya aliran air irigasi di wilayah tersebut, akibat intensitas hujan yang cukup tinggi.
Berdasarkan data dari Pusdalops Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Serang, banjir merendam dua desa, yakni Desa Sukajaya, Kampung Kademangan, RT 005 RW 006. Namun kondisi terakhir banjir terpantau surut, hanya hanya akses jalan yang tergenang.
Sedangkan Desa Kaserangan, Kampung Kamasan RT 006 RW 002, ada sebanyak 30 Kepala Keluarga dan 15 rumah yang terdampak banjir. Adapun untuk Kampung Sombeng, RT 007 RW 03, Desa Kaserangan, terpantau hanya akses jalan yang tergenang.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Serang, Nana Sukmana Kusuma mengatakan, sejak Minggu (24/1) sekitar pukul 04.00 WIB, terjadi hujan deras dengan intensitas tinggi.
Akibatnya, air irigasi yang mengalir di wilayah Desa Kaserangan dan Desa Sukajaya, Kecamatan Pontang, meluap. Menurutnya, selain curah hujan tinggi, banjir di Kecamatan Pontang ini juga disebabkan oleh sempitnya drainase.
Namun ia mengaku, telah memberangkatkan personil BPBD Kabupaten Serang, guna melakukan asesment di lokasi. “Dampak kejadian di Desa Kaserangan, Kampung Kamasan RT 006 RW 002, sebanyak 30 KK, 86 jiwa, 10 balita, 1 lansia, 15 anak dan 15 rumah terendam,” kata Nana, Selasa (26/1).
Katanya, berdasarkan informasi dan pantauan tim di lokasi, saat ini banjir berangsur surut dan tidak ada korban jiwa. Pemilik rumah hingga kini masih menempati rumahnya masing-masing. “Tidak ada korban jiwa,” tambahnya.
Ditambahkannya, warga sekitar diimbau untuk tetap waspada dan berhati – hati. Karena, curah hujan dengan intensitas tinggi masih akan terus berlangsung. Sehingga, tidak menutup kemungkinan banjir akan kembali terjadi.
Dengan demikian, bukan hanya warga di 2 Desa tersebut, tetapi warga lainnya khususnya yang bermukim di kawasan rawan banjir agar waspada bencana. “Kami juga masih siagakan personel anggota, untuk terus memantau dan mengawasi kemungkinan lainnya,” imbuhnya. (sidik/mardiana)
Diskusi tentang ini post