SATELITNEWS.ID, SETU— Zafran, seorang anak laki-laki usia lima tahun diserang seekor monyet liar di belakang rumahnya, di Perumahan Puspiptek Kecamatan Setu, Rabu (27/1). Monyet tersebut menggigit beberapa bagian anggota tubuh korban hingga bersimbah darah saat sedang bermain bersama- temannya di belakang rumah korban. Melihat kejadian itu, orang tua korban langsung membawanya ke Unit Gawat Darurat Balai Kesehatan (Balkes) Puspiptek untuk dirawat.
Zafran mengalami pendarahan dengan luka pada lengan kanan dan kiri. Kedua lengannya mengalami tiga sobek. Ayah dari Zafran, Bambang mengatakan, terdapat dua luka sobek pada lengan kiri dan satu luka di lengan kanan.
“Lengan kirinya luka, ada dua luka sobek. Yang depan dekat tangan dijahit dalam dan luar karena kena pembuluh darah. Di dalam tujuh jahitan, di luar sembilan,” papar warga Blok VI D Perumahan Puspiptek, RT.27/06 Kelurahan Setu Kecamatan Setu, Tangerang Selatan ini kepada Satelit News.
“Di bagian lengan kanan ada satu luka gigitan dan telah dijahit sebanyak tujuh jahitan,” lanjut Bambang.
Bambang menceritakan, anaknya diserang seekor monyet dewasa pada pukul 11 siang. Saat itu Zafran tengah bermain lego dengan seorang temannya di teras belakang. Teman Zafran adalah tetangga yang tinggal di depan rumahnya.
“Anak saya lagi main. Biasa lah anak-anak, main lego sama temannya, tetangga juga. Sekitar jam 11 siang ada monyet tiba-tiba nyerang anak saya. Monyetnya ukuran besar, setinggi anjing gitu,” terang Bambang.
Bambang menjelaskan, menurut keterangan anaknya, monyet tersebut awalnya memanjat pohon untuk memakan buah rambutan. Lalu hewan liar itu turun duduk di lantai pojok teras belakang rumah. Tidak lama kemudian monyet itu menyerang Zafran.
“Sehabis itu anak saya dan temannya langsung ke dalam nyamperin saya dan ibunya. Karena lihat lukanya parah, saya langsung bawa ke Balkes. Darahnya menetes di lantai banyak sekali. Sampai baju dia dan baju saya juga berlumuran darah,” pungkasnya.
Usai menyerang anaknya, monyet tersebut tidak langsung kabur. “Saya kan ke Balkes langsung, tidak sempat lihat lagi monyetnya. Menangkap atau mengejar, mengusir itu gak sempat. Tapi kata istri saya, habis kejadian itu, monyetnya diam di pilar tepi teras seolah nantangin dan gak takut,” jelasnya.
Sementara, Ketua RT dan juga keamanan Puspiptek sudah mengetahui perihal penyerangan monyet liar tersebut. Terlebih rumahnya di depan rumah korban atau masih satu blok.
“Tadi juga satpam datang, satpam bilang akan melapor ke pimpinan agar dilakukan penanganan karena sudah tiga kali seminggu ini ada penyerangan monyet ke permukiman. Semua korbannya anak-anak,” kata Bambang di rumahnya, yang beralamat di RT.27/06 Kelurahan Setu.
Ia berharap monyet-monyet liar tersebut segera dipindahkan agar penyerangan monyet terhadap anak-anak tidak terjadi lagi.
“Kalau bisa secepatnya dipindahkan, relokasi ke konservasi atau kebun binatang. Kasihan korbannya anak-anak. Hewan liar ini sudah keluar dari habitatnya, masuk ke rumah warga dan menyerang anak yang sedang bermain,” tutupnya. (mg1/jarkasih)
Diskusi tentang ini post