SATELITNEWS.ID, TANGERANG—Hujan deras yang mengguyur Kota Tangerang sejak Selasa (15/2) dinihari mengakibatkan sebagian wilayah tersebut tergenang air. Setidaknya ada 34 wilayah di Kota Tangerang yang tergenang air. Wilayah tersebut digenangi air dengan ketinggian 15 hingga 50 centimeter.
Drainase yang tak berfungsi maksimal ditengarai menjadi penyebab utama sebagian wilayah terus digenang air tatkala hujan mengguyur. Seperti yang terjadi di wilayah Pemukiman Kelurahan Batusari.
Pantauan Satelit News di lokasi, nampak akses utama yakni persimpangan antara Jalan Ir Juanda, Garuda dan Pembangunan 1 digenangi air setinggi sekira 30 centimeter. Air juga menggenangi pemukiman terdekat, seperti di Jalan Darusalam Selatan 1. Wilayah tersebut tergenangi air sekira 50 centimeter.
Salah satu warga San Rodi mengatakan wilayahnya memang menjadi langganan tergenang air. Menurut dia, hal ini disebabkan oleh drainase yang buruk dan juga sendimentasi sungai. “Jadi kali yang berada tak jauh dari pemukiman itu posisinya lebih tinggi dari drainase. Jadi ketika hujan turun airnya sudah tidak menampung lagi. Yang kemudian merembes ke pemukiman,” ujarnya kepada Satelit News, Selasa (16/2).
Hal ini sudah terjadi berulang kali saat hujan tiba. Bahkan pekan lalu kawasan tersebut sempat beberapa hari tergenang air. “Sampai warga dibuatkan posko untuk dapur umum karena rumahnya kebanjiran,” katanya.
Dia berharap Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Kota Tangerang mengambil langkah cepat dalam mengatasi genangan air tersebut. Pasalnya kata San Rodi, warga sudah lelah. “Salah satu caranya ya normalisasi kali di Batusari dan drainase dan sungai-sungai di sepanjang pabrik digali lagi itu. Petugas PU sempet dateng tapi cuma tebang-tebang pohon saja,” katanya.
Hal serupa juga dialami warga Jurumudi Baru, Kampung Rawabamban. Kejadian ini sepertinya sudah menjadi hal biasa bagi warga lantaran intensitas hujan yang tinggi menyebabkan meluapnya kali Rawabamban. “Iya sudah sering banjir disini, saya juga ga tahu terlalu jelas penyebab banjirnya. Tapi ketika hujan datang kali Rawabamban pasti meluap. Airnya itu masuk ke rumah-rumah warga,” ujar salah satu warga RT 2 RW 6, Alvin.
Hal berbeda dialami warga di Permukiman Kavling DPR Blok A Kelurahan Kenangan, Cipondoh. Wilayah tersebut mulai tergenang air sejak banyaknya bangunan berdiri. Wilayah tersebut digenangi air sekira 70 centimeter. “Gudang dibangun, tapi drainase cukup buruk, jadinya warga yang jadi korban. Lihat saja, air sudah masuk rumah warga. Setiap kali turun hujan pasti banjir. Warga berharap pergudangan itu bisa dievaluasi lagi,” kata warga setempat Ahmad Syihabudin.
Adin berharap Pemkot Tangerang memberikan solusi mengatasi banjir di wilayah ini. Karena sudah kerap setiap kali hujan tiba. “Masa kalau hujan kita banjir-banjiran terus, capek. Semoga Pemkot Tangerang punya solusi terkait banjir di perumahan ini,” jelasnya.
Kepala Bidang Tata Air untuk DPUPR Kota Tangerang, Mursiman mengatakan genangan air yang melanda sebagian wilayah tersebut disebabkan oleh intensitas hujan yang tinggi dan lama. “Hari ini yang terdata ada 34 titik genangan. Untuk ketinggian air di situ dan sungai bervariasi. Garis besarnya untuk sungai dan Kali relatif aman,” ucapnya.
Untuk banjir wilayah Batusari, kata Mursiman, disebabkan wilayah sana merupakan daerah cekungan. Pada tahun ini, pihaknya akan membuat kolam olakan dan pemasangan pipa di wilayah sana.
“Pembuatan Kolam Olakan dan Pompanisasi. Di samping dari teman teman Operasi dan Pemeliharaan melalukan normalisasi di salurannya,” jelasnya.
Diketahui, Pemkot Tangerang telah menyediakan anggaran sebesar Rp 147 miliar untuk penanganan banjir. Anggaran tersebut diperuntukan bagi pembuatan turab Rp 21 miliar, saluran drainase makro perkotaan Rp 10 miliar dan lingkungan Rp 74 miliar. Kemudian penampungan air seperti embung dan sumur resapan Rp 35 miliar serta rehabilitasi Rp 7 miliar.
Belum lagi upaya normalisasi empat sungai yakni Cirarab, Sabi, Cisadane dan Angke. DPUPR diketahui telah berkoordinasi dengan dengan Balai Besar Wilayah Sungai Ciliwung Cisadane (BBWSCC) untuk merealisasi rencana tersebut.
Terpisah, Wakil Walikota Tangerang Sachrudin didampingi Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang Kota Tangerang Decky Priambodo meninjau titik lokasi di Perumahan Bumi Mas Raya di wilayah Kelurahan Cikokol yang mengalami genangan akibat curah hujan yang tinggi. “Hujannya cukup deras dan cukup lama, jadi menyebabkan sejumlah wilayah tergenang,” ungkap Sachrudin saat melakukan pengecekan lokasi genangan.
Sachrudin juga mengatakan, jajaran petugas sudah berada di lokasi untuk membantu menyurutkan air dengan memastikan saluran – saluran di lokasi genangan tidak tersumbat. “Tidak terlalu lama, air sudah berangsur surut, petugas pun langsung melakukan normalisasi pada saluran-saluran,” imbuh Sachrudin.
Kepala Dinas PUPR Kota Tangerang Decky Priambodo mengatakan, selain di perumahan BMR, Dinas PUPR juga akan melakukan pengecekan di setiap saluran yang berada di Kota Tangerang guna mencari penyebab terjadinya genangan air. “Langkah tercepat yang akan kita lakukan adalah pengecekan saluran-saluran serta sodetan di lokasi titik-titik terjadi genangan,” tukas Decky. (irfan/mg2/mg3/dm)
Diskusi tentang ini post