SATELITNEWS.ID, TANGERANG— Banjir yang melanda sebagian wilayah Kota Tangerang mendapat perhatian dari Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD). Wakit rakyat meminta Pemerintah Kota Tangerang untuk melakukan evaluasi total.
Terutama, soal program manajemen tata kelola air dan penanganan banjir terkait bantuan pada masyarakat. Tata kelola air yang dilakukan Dinas PUPR perlu dilakukan perbaikan sebab luapan dari Kali Angke dan Cisadane begitu besar. Ditambah lagi dengan adanya tanggul yang jebol, menimbulkan kesan jika pembangunan tak memperhitungkan besarnya debit air yang akan ditimbulkan.
Ketua DPRD Kota Tangerang, Gatot Wibowo mengatakan, perkara tanggul jebol seharusnya sudah dapat diantisipasi. Sebab, permukiman yang tak alami banjir, kini terkena imbasnya akibat tanggul jebol. “Perhitungan harus matang dilakukan dan ini menjadi catatan bagi PDI Perjuangan untuk evaluasi kerja dinas terkait,” kata Gatot, Minggu, (20/01).
Menurut Gatot, Dinas Perkerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Kota Tangerang seharusnya melakukan manajemen krisis penanganan dini. Sehingga, banjir tidak meluas, mengingat curah hujan masih tinggi hingga pekan depan.
“Jangan terus menunggu instruksi tetapi bisa bergerak secara cepat memenuhi kebutuhan warga karena ini bagian dari pelayanan publik. Apalagi di masa pandemi, jangan sampai upaya menekan penyebaran Covid-19 menjadi kendur,” katanya.
Kemudian Gatot juga menyoroti mengenai kebersihan lingkungan melalui kampung tematik yang dirasakan belum optimal. Sebab banyak sampah yang timbul saat hujan dari saluran sehingga pemeliharaan yang tidak optimal dan perlu pembenahan.
“Walikota harus mengevaluasi secara total mengenai manajemen kerja dinas dalam penanganan banjir sebab lokasi tersebut terus berulang terdampak dan bahkan kini meluas meski diketahui intensitas hujan sedang lebat. Mestinya harus diantisipasi sejak dini, bukan sekarang baru kerepotan,” ujarnya.
Sementara, DPUPR Kota Tangerang pada 2021 Pemkot Tangerang menganggarkan Rp 147 miliar untuk antisipasi bencana banjir. anggaran tersebut diperuntukan bagi empat kegiatan pengendalian banjir yakni pembuatan turap Rp 21 miliar, saluran drainase makro perkotaan Rp 10 miliar dan lingkungan Rp 74 miliar. Kemudian, penampungan air seperti embung dan sumur resapan Rp 35 miliar serta rehabilitasi Rp 7 miliar. “Sebenarnya program itu sudah kita rencanakan di 2020 tapi terkendala karena pandemi Covid-19,” ujar Kepala Bidang Tata Air DPUPR Kota Tangerang, Mursiman.
Terdapat 18 wilayah yang akan dibangun turap yang akan dibangun pada 2021 ini. Yakni di Gebang Raya, Gembor, Taman Elang, Cupabuaran, Jurumudi Baru, Citegal Alur, Buaran Indah, Maulana Hasanudin Cipondoh, Galur, Poris Tengah, Cipete, Cantiga Karang Mulya, Karang Timur, Cipadu, Puri Kartika, Jalan Marsekal Suryadarma Neglasari, Tanah Tinggi dan Semanan.(irfan/made)
Diskusi tentang ini post