SATELITNEWS.ID, TANGERANG—Koordinasi antar pemerintah daerah (pemda) di Jabodetabek dinilai menjadi kunci keberhasilan kebijakan Program Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PKM). Sehingga hampir setiap wilayah Jabodetabek mengalami penurunanan masyarakat yang terpapar Covid-19.
Hal tersebut diungkapkan oleh Walikota Tangerang, Arief R Wismansyah. Menurut Arief, efektifitas penerapan PKM pun dirasakan Kota Tangerang yang saat ini menjadi zona kuning untuk penyebaran Covid-19. Diketahui, mulanya sebelum PKM Kota Tangerang merupakan wilayah zona merah.
Tapi kan memang karena, inikan Jadobetabek manajemennya harus sama gitu. Walau kita PPKM, kalau di sana enggak? Nah ini mungkin koordinasi sudah bagus. Jadi PPKMnya sekarang lebih optimal lah. Maka kepada DKI Jakarta juga turun, Kota Tangerang turun. Kira-kira begitu,” ujarnya di Pusat Pemerintahan Kota Tangerang, Jumat, (26/02).
Diketahui, dari data yang diperoleh Satelit News di https://covid19.tangerangkota.go.id/ terdapat 7184 warga yang terkonfirmasi Covid-19 jumlah itu bertambah 39 dari hari sebelumnya. Lalu, 1648 suspek dirawat dengan penambahan 14 warga dari hari sebelumnya.
Kemudian, 309 warga yang dirawat, menurun lima di hari sebelumnya. Serta 6734 warga yang sudah sembuh dengan penambahan 44 dari hari sebelumnya. Sementara yang meninggal ada 141. “Jadi Jabodetabek tisak bisa sendiri-sendiri. Karena lintas batasnya enggak ketahuan. Salah satunya memang ini karena seragam,” kata Arief.
Menurut Arief, metode penerapan PPKM mikro yang bersamaan di Jabodetabek juga menjadi faktor yang membuat penurunan jumlah kasus Covid-19. Sehingga dapat terkoordinasi dengan baik.
“Salah satunyaa memang benar ya PPKM, kan sekarang skala mikro udah ke RT RW. Maka maintenance juga akan beda kalau RW merah. Itu juga menjadi salah satu faktor,” jelas Arief.
Sementara dalam upaya menciptakan kekebalan kelompok (herd immunity) Pemkot Tangerang kata Arief akan menyasar 26 ribu vaksin ke masyarakat di gelombang 1 termin 2 ini. Vaksinasi tersebut sudah berjalan sejak Kamis, (25/02) lalu yang menyasar 6675 petugas pelayanan publik dan guru.
Tak ketinggalan, para pekerja media atau wartawan yang juga bertugas di Kota Tangerang mendapat jatah vaksin. Untuk wartawan kata Arief pihaknya memberikan 500 kuota. Namun, hingga saat ini baru ada 143 wartawan yang terdata menjadi peserta vaksinasi.
“Jadi gini, kita menyiapkan kuota untuk wartawan tapi kemaren Humas ngasih data ke kita 143. Jadi kita tidak membatasi, silahkan aja. Yang penting media itu meliputnya di Kota Tangerang,” tutur Arief.
Kemudian, pihaknya juga telah menjadwalkan vaksinasi untuk pedagang di pasar yang ada di Kota Tangerang. Vaksinasi untuk pedagang ini akan berlangsung pada Senin, (01/03) mendatang. “Senin kita ke pasar. Di pasar masing-masimg. Karena mereka enggak mungkin ninggalin kios. Besok di Pasar Malabar 700, Pasar Anyar 700, Tangcity 700,” pungkasnya. (irfan/made)
Diskusi tentang ini post