SATELITNEWS.ID, TANGERANG—Tahapan Seleksi Kompetensi Dasar (SKD) bagi pelamar CPNS di Kota Tangerang dimulai pada Kamis (20/02) pagi. Pada hari pertama kemarin, ada 2.000 peserta yang berhak mengikuti tes Computer Assisted Test (CAT) dan terbagi dalam empat sesi.
Kepada para peserta, panitia seleksi meminta agar tidak tergiur iming-iming atau janji-janji oknum tertentu yang bisa meloloskan peserta, terlebih harus membayar. Hal tersebut diungkapkan Kepala Regional (Kanreg) III Badan Kepegawaian Negara (BKN) Bandung, Imas Sukmariah seusai meninjau pelaksanaan ujian CPNS Kota Tangerang sesi I di Pusat Pemerintahan Kota Tangerang, Kamis (20/02) pagi.
Imas menjelaskan, adanya sistem CAT yang diterapkan oleh BKN saat ini membuat proses penyeleksian pegawai menjadi transparan, objektif dan akuntabel. Karenanya, proses tersebut diharapkan dapat mencetak pegawai yang memiliki integritas terhadap negara.
Imas mengklaim, seluruh soal yang diujikan telah dieksripsi oleh Lembaga Sandi Negara. Sehingga, hanya peserta yang memiliki pin yang dapat mengakses soal tersebut. Adapun materi yang diujikan adalah wawasan kebangsaan mengenai nasionalisme, bela negara, pilar negara, integritas dan Bahasa Indonesia, tes intelegensi umum meliputi; kemampuan verbal, numerik dan figura, karakter pribadi pelayanan publik, jejaring kerja, dan teknologi informasi, komunikasi sosial budaya dan profesional.
Peserta diberikan waktu selama 90 menit untuk menjawab seluruh soal dengan nilai ambang batas (passing grade) sejumlah 271. Selain itu, tahapan seleksi juga menerapkan sistem ranking. Peserta dengan perolehan nilai tertinggi dapat mengikuti seleksi selanjutnya yaitu tes kompetensi bidang yang akan dilaksanakan Maret mendatang. ”Bukan berarti yang telah memenuhi nilai ambang batas dinyatakan lulus,” tegasnya.
Data yang diperoleh, terdapat 10.716 peserta yang mengikuti kompetensi dasar (SKD) berlangsung 20-24 Februari mendatang dengan formasi yang tersedia 355 orang dengan jumlah peserta disabilitas tiga orang. Imas mengaharapkan tidak ada masalah dalam proses penyeleksian yang berlangsung 24 Februari mendatang. Terlebih sistem tersebut telah diuji saat tes kompetensi bidang se- Provinsi Banten.
Bahkan, sepuluh hari sebelum ujian berlangsung Pemkot Tangerang telah melakukan uji coba sistem tersebut. Panitia pun telah menyiapkan ruangan khusus dengan menggunakan headphone dan melengkapi huruf braile di komputer untuk peserta disabilitas dengan waktu ujian selama 120 menit. Penyesuaian identitas diri dengan kartu peserta ujian pun dilakukan guna mencegah praktik perjokian selama tes berlangsung. “Untuk di Jawa Barat di 23 titik lokasi alhamdulillah belum menemukan adanya praktik perjokian, tapi yang membawa jimat masih ada,” pungkasnya.
Sementara, Sekda Kota Tangerang Herman Suwarna menyampaikan, untuk kebutuhan pegawai di Kota Tangerang sebetulnya banyak. Namun jumlah yang diberikan memang terbatas. “Jelas kebutuhan pegawai kita masih kurang, tetapi mungkin diberikan secara bertahap,” jelasnya. Herman menyebutkan untuk formasi yang paling banyak dibutuhkan di Kota Tangerang adalah bidang pendidikan dan tenaga kesehatan. “Dua itu yang paling prioritas,” jelasnya. (made)
Diskusi tentang ini post