SATELITNEWS.ID, SERPONG—Polres Tangerang Selatan melakukan mediasi antara Ormas Pemuda Pancasila (PP) dengan Forum Betawi Rempug (FBR) Kota Tangerang Selatan (Tangsel), di Mako Polres Tangsel, Senin (1/3). Keduanya dipertemukan terkait bentrokan antar dua kelompok tersebut di Maruga Ciputat, penyerangan pos FBR di Perigi Pondok Aren dan kasus penganiayaan dua pemuda di posko PP di Jalan H Isa, Rengas, Ciputat Timur, Minggu (28/2).
Dalam mediasi itu, Panglima FBR Kota Tangsel, Andi Aferi Amrani alias Daeng Fery membantah jika anggotanya dikaitkan dengan aksi penyerangan posko Pemuda Pancasila di Jalan H Isa, Rengas, Ciputat Timur. Dimana dalam kejadian itu, dua remaja yang kebetulan sedang tertidur di sana yakni BR (15) dan JN (18) mengalami luka parah akibat sabetan senjata tajam.
Para pelaku melarikan diri setelah warga mulai berdatangan. Kejadian itu pun lantas dikaitkan dengan bentrokan massa FBR dan PP pada malam kejadian.
“Nggak ada, kita pastikan itu bukan anggota kita. Memang pada malam dinihari ada kejadian, hanya kesalahpahaman saja di lapangan. Akhirnya kita, baik dari FBR ataupun PP sama-sama mengingatkan anggota di lapangan,” terang Daeng Fery saat menggelar pertemuan bersama di Mapolres Tangsel.
Meski begitu, dia menyayangkan ulah beberapa massa dari Ormas PP yang justru melakukan penyerangan ke gardu Posko FBR di Perigi, Pondok Aren, dinihari. Padahal beberapa jam sebelumnya, pimpinan kedua belah pihak telah sepakat menganggap kesalahpahaman telah diselesaikan.
“Waktu kejadian di Maruga (Ciputat) itu kan hanya kesalahpahaman saja, sudah diselesaikan. Tapi kita sayangkan, karena setelah itu gardu kita di Perigi diserang, untung nggak ada korban. Kalau dari kita, sudah saya pastikan dari malam kejadian nggak ada lagi yang konvoi ke luar kampung, jaga kampung masing-masing,” tegasnya.
Menurut Daeng Fery, FBR sangat mendukung upaya aparat menjaga Kamtibmas di masa pandemi. Oleh karena itu, dia langsung bergerak cepat memerintahkan agar tak ada anggotanya yang memancing perselisihan kembali di lapangan.
“Jadi ya selesai setelah di Maruga itu. Kita komitmen menjaga kondusifitas, nggak ada anggota kita yang kumpul-kumpul lagi malam itu,” tandasnya.
Sementara, dua korban pembacokan, yakni BR dan JN, masih mendapat perawatan serius di RSPAD dan RS Fatmawati. Remaja yang masih duduk di bangku sekolah SMP dan SMA itu mengalami beberapa luka bacok di punggung dan lengan.
Kapolres Tangsel AKBP Iman Imanuddin mengatakan, jajarannya sudah melakukan penyelidikan atas kejadian pembacokan yang mengakibatkan dua remaja terluka. Hingga kini keberadaan pelaku masih dalam pengejaran Tim Khusus. (Timsus). “Pelaku sedang diburu oleh Timsus Polres,” ungkapnya.
Sebelumnya, dua remaja tanggung di Ciputat Timur, Kota Tangsel, jadi korban pembacokan oleh orang tak dikenal (OTK). Peristiwa pembacokan dialami oleh JN (17) dan BR (15) tersebut, terjadi pada Minggu sekitar pukul 04.30 Wib. (jarkasih/gatot)
Diskusi tentang ini post