SATELITNEWS.ID, SERANG–Anggota DPRD Provinsi Banten, melaksanakan reses masa persidangan ke-II tahun sidang 2020-2021 di Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Serang, Selasa (2/3). Reses para wakil rakyat asal daerah pemilihan (Dapil) Kabupaten Serang itu, bertujuan untuk menyerap aspirasi program pembangunan.
Mereka yang menggelar reses diantaranya, Wakil Ketua DPRD Banten Fahmi Hakim, dan anggota meliputi, Ubaidilah, Muchsinin, Tati Nur Cahyana, Ishak, Umar Barmawi, Dedi dan dari Sekretariat DPRD Banten. Kehadirannya diterima oleh Wakil Bupati (Wabup) Serang Pandji Tirtayasa, Asda II Adjat Gunawan, Asda III Ida Nuraida, dan para Kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD).
Dalam reses tersebut Wakil Bupati Serang, Pandji Tirtayasa menyampaikan persoalan sampah, agar para anggota DPRD Banten bisa membantu proses pembangunan Tempat Pembuangan Sampah (TPS). “Persoalan atau masalah sampah, mohon bantuannya,” ujar Pandji, Selasa (2/3).
Karena katanya, dalam proses pembangunan TPS perencanaan Pemkab Serang tidak di konsentrasikan pada satu titik. “Supaya tidak berat untuk armadanya. Kalau di pusatkan di Kecamatan Tunjung Teja, untuk mengakomodir seluruh wilayah itu membutuhkan 180 armada truk. Makanya kita bagi dalam 5 sampai 6 regional,” tandasnya.
Adapun enam TPS regional itu tambah Pandji meliputi, Regional Kecamatan Anyer, Bojongera, wilayah Serang Pantura (Pontang, Tirtayasa, Tanara), Cikande atau wilayah Ciomas jadi ada beberapa wilayah. “Itu di kelola secara kewilayahan. Sehingga tidak terlalu banyak memerlukan armada truk, 3 sampai 4 kecamatan dalam satu pengelolaan sampah di atas lahan satu sampai satu setengah hektar,” ujarnya.
Menurutnya, di masing – masing TPS juga diharapkan disiapkan mesin-mesin pengolahannya. “Sehingga sampah kita rancang menjadi komoditas ekonomi, yang punya nilai jual. Bisa berupa bahan bangunan, kompos, berupa apapun nanti disitu,” terangnya.
Terkait bantuan untuk TPS yang diharapkan yaitu, berupa instalasinya. Sedangkan untuk lahannya, kata Pandji, sudah dianggarkan. Bahkan, pihaknya juga akan bekerjasama dengan perusahaan dari Jerman rencananya dalam pengelolaan sampah disetiap TPS.
“Bisa juga dengan China. Kemarin sudah ada juga perusahaan China, ekspose disini. Nanti mana saja yang paling efisien, yang biaya maintenance (perawatan) lebih murah. Tapi kemampuan kapasitas produksinya lebih bagus. Karena dalam satu regional, produksi harian misalnya 200 ton. Kalau mesinnya hanya mampu sehari 20 ton, kan berarti 80 ton tidak tertangani, kalau perlu 2 sampai 3 mesin yang bisa mengelola sampah itu. Itu satu yang kita ajukan,” paparnya.
Selain itu, Panjdi juga mengajukan permohonan terkait infrastruktur jalan yakni, jalan lingkar luar yang dari Anyer – Jaha. Kata dia, jalan tersebut sebagai alternative, agar kemacetan-kemacetan wilayah Cilegon dan Anyer bisa dilewati.
“Sehingga orang dari Jakarta mau ke Anyer, tidak ikut bermacet-macetan baik di Cilegon dan Anyer. Masuk lingkar JLS dari Delingo langsung keluar di mercusuar. Sekaligus membuka akses, karena wilayah Kandakari disitu kawasan industri sebagai wilayah Cilegon juga. Kalau dibuka akses, itu menjadi kawasan industri yang berkembang karena sekarang terisolir,” terangnya lagi.
Masih terkait infrastruktur jalan, tambah Pandji, ada beberapa jalan di Kabupaten Serang yang merupakan kewenangan Pemprov Banten seperti Boru-Cikeusal, dialokasikan sebesar Rp 360 Miliar, Baros-Pasar Baros. Kemudian ada beberapa titik lokasi, yang totalnya menghabiskan anggaran sebesar Rp 1 Triliun lebih.
“Tentunya saya sangat berterima kasih. Mereka orang yang peduli terhadap kampung halamannya, mereka mewakili Kabupaten Serang. Otomatis dia akan lebih mengutamakan pembangunan di daerahnya, daerah Kabupaten Serang. Intinya kami bangga kepada beliau-beliau,” tuturnya.
Wakil Ketua DPRD Banten, Fahmi Hakim mengatakan, terkait sampah regional, Pemprov Banten akan melaksanakan pembangunan TPS di daerah Citeras-Maja, yang bakal mengoonsolidasikan sampah se-Provinsi Banten.
“Sampah regional itu, baik dari Kabupaten Serang, Kota Tangerang, Tangsel, dan juga Lebak,” ujar Fahmi.
Sedangkan terkait infrastrutur jalan, Fahmi menyatakan, Pemprov Banten mengalokasikan dana sebesar Rp 2,6 Triliun sebagai program dari percepatan mega proyek besar pembangunan di wilayah Kabupaten Serang. Diantaranya, jalan Palima-Baros menghabiskan anggaran Rp 222 Miliar, Boru-Cikeusal yang mengkonsolidasikan akses dari provinsi ke exit pintu tol Cikeusal, senilai Rp 320 Miliar.
Kemudian, akan menyelesaikan percepatan jalan sport Teneng-Cinangka termasuk perpindahan kecamatan. Termausk juga pelebaran di Pasar Baros, yang kaitan hari ini macet kurang lebih menghabiskan dana Rp 16 Miliar.
Sedangkan untuk jembatan di Warung Jenggot, Warung Banten yang masuk kepada wilayah Situ Terate, juga kita konsolidasikan di tahun ini. “Saya kira, percepatan infrastruktur baik buka akses baru maupun peningkatan jalan lama seperti, Ciruas-Pontang menghabiskan anggaran Rp 49 Miliar, dalam rangka meningkatan perekonomian dan Indeks Pembangunan Manusia (IPM),” tutur politisi Partai Golkar ini. (sidik/mardiana)
Diskusi tentang ini post