SATELITNEWS.ID, SERANG—Video puluhan pemuda membawa celurit dan memblokir perempatan lampu merah Ciceri Kota Serang, pada Sabtu (6/3) dinihari menjadi viral. Polda Banten pun turun tangan melakukan penyelidikan.
Dirreskrimum Polda Banten, Kombes Martri Sonny, mengatakan Polres Serang dan Polres Serang Kota berhasil menangkap 10 orang diduga anggota geng motor All Star Serang Timur. Salah satu diantaranya masuk dalam Daftar Pencarian Orang (DPO) kasus pengeroyokan beberapa bulan yang lalu.
Kombes Martri Sonny menjelaskan bahwa penangkapan terhadap 10 orang diduga anggota kelompok geng motor tersebut merupakan hasil pengembangan peristiwa yang terjadi beberapa hari lalu. Menurutnya, diperkirakan sebanyak 100 orang terlihat dalam aksi yang meresahkan masyarakat itu.
“Dalam video tersebut terdapat sekitar 100 orang yang melakukan aksi konvoi dengan menggunakan sepeda motor dan masing-masing berboncengan dua hingga tiga orang, sambil mengacungkan senjata tajam seperti yang terlihat di video,” ujarnya dalam pengungkapan kasus di Mapolres Serang Kota, Minggu (7/3).
Ia menegaskan bahwa yang dilakukan oleh geng motor All Star Serang Timur tersebut telah mengganggu Keamanan dan Ketertiban Masyarakat (Kamtibmas) di wilayah khusus Polda Banten. Oleh karena itu pihaknya melakukan upaya-upaya dengan mengamankan 10 orang yang diduga ikut aksi konvoi atau arak-arakan tersebut.
Untuk sementara, ia menuturkan bahwa motif dari para anggota geng motor tersebut adalah untuk melakukan balas dendam terhadap kelompok lain, karena adanya rencana penganiayaan dan pembacokan.
“Hasil komunikasi oleh oknum tersebut dari media sosial yang bernama Allstar, kemudian mereka berjanji berkumpul di wilayah Kemang pada pukul 01.00 dini hari. Kemudian bergerak ke SMPN 16 Kota Serang, dan bertemu dengan beberapa geng motor, atau sekitar lima geng motor yang bergabung,” ucapnya.
Setelah itu, kelompok geng motor itu bergerak menuju daerah Kilasah, Kecamatan Kasemen, mencari geng motor lainnya untuk melancarkan balas dendam. Terakhir, kelompok itu melewati persimpangan Ciceri dengan mengacungkan senjata tajam lalu membubarkan diri.
“Dari kelompok yang kami amankan, satu orang merupakan DPO atas peristiwa pengeroyokan sekitar bulan Januari 2021. Jadi diawali adanya korban luka dan mengamankan dua orang, dan satu diantaranya ikut ketua dari All Star Serang Timur,” ungkapnya.
Terpisah, Kapolda Banten, Irjen Pol. Rudy Heriyanto Adi Nugroho, memerintahkan kepada segenap jajaran dan Kapolres untuk bertindak segera terhadap gejala sosial yang patut diduga dapat berkembang menimbulkan keresahan masyarakat.
“Jangan ragu-ragu, lakukan langkah-langkah mulai dari tindakan dini, cegah sampai kepada represif sesuai perkembangan dan hukum yang berlaku,” tegasnya .
Ia pun memuji anak buahnya yang telah berhasil mengamankan sejumlah pelaku pemblokiran jalan yang videonya viral, berikut barang bukti berupa senjata tajam di Kota Serang.
Di masa pandemi Covid-19 ini, Rudy menginstruksikan kepada segenap jajarannya agar lebih jeli mengamati gejala buruk yang muncul di masyarakat.
“Pertajam ‘penciuman polisi’ agar jeli mengamati situasi sosial. Tapi, pada saat yang sama jangan kehilangan persuasi, edukasi dan humaniti,” tegasnya.
Ia pun memerintahkan kepada Kapolres, Kapolsek dan Bhabinkamtibmas, untuk segera memperkuat penggalangan cegah dini bersama potensi masyarakat setempat.
“Rangkul semua potensi utamanya kaum ulama desa, guru mengaji, kepala desa, lurah, RW, RT, dan para pendekar. Itu kekuatan luar biasa untuk lakukan cegah dini,” jelasnya.
Rudy juga mengingatkan perlunya merangkul guru-guru dan para orang tua, untuk bersama-sama menciptakan kegiatan produktif sehingga mampu menjadi semacam akomodasi positif bagi kaum muda untuk menjadi lebih produktif.
“Saya yakin, masyarakat Banten dengan segala kegotongroyongan dan kearifan setempat, akan mampu mencegah gejala buruk yang dikhawatirkan akan berkembang menjadi tidak kondusif,” tandasnya. (dzh/bnn/gatot)
Diskusi tentang ini post