SATELITNEWS.ID, PANDEGLANG–Bupati Pandeglang, Irna Narulita mengatakan, sudah hampir kurang lebih satu tahun lamanya, sebagian masyarakat berada dalam situasi yang tidak biasa (new mormal) akibat dari pandemi Covid-19. Dia berharap dengan adanya vaksin Covid-19 ini dapat mengakhiri situasi tersebut.
“Bekerja dari rumah (work from home), belajar dengan BDR (Belajar Dalam Jaringan), dan cukup banyak pekerja informal yang merosot bahkan minim penghasilan. Mari kita sukseskan vaksinasi agar pandemi segera berakhir,” kata Irna, saat memantau pelaksanaan vaksinasi Covid-19 di Dinas Kesehatan, Senin (7/3).
Irna menilai, vaksinasi juga tidak akan pernah sukses untuk melenyapkan Covid-19, jika tak ada dukungan dari masyarakat. Maka dari itu, agar bisa mengakhiri pandemi, dia berharap masyarakat dapat mendukung program vaksinasi yang sedang digalakan olehnya tersebut.
“Sekarang yang sedang divaksin semua pelayan publik, selanjutnya masyarakat umum. Maka dari itu saya minta dukungannya dari masyarakat untuk bersama-sama melenyapkan Covid-19 melalui ikhtiar vaksinasi,” harapnya.
Menurut Irna, situasi new normal ini memang sangatlah tidak nyaman. Namun kata dia, tetap harus dilakukan agar memutus rantai penyebaran Covid-19.
“Harus pakai masker dan jaga jarak tentu hal yang tidak biasa, kita ingin ini semua berakhir. Makanya kita dukung program pemerintah untuk vaksinasi Covid-19,” tandasnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Pandeglang, Raden Dewi Setiani menambahkan, pelaksanaan vaksinasi Covid-19 tingkat Kabupaten Pandeglang berjalan dengan baik. Kata dia, dalam pelaksanaannya pun dibantu oleh 10 Puskesmas wilayah 1.
“Kita bentuk tim, alhamdulillah mereka bekerja dengan baik dan solid sehingga pelaksanaan vaksinasi ini berjalan lancar,” katanya.
Terkait Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI), Dewi Setiani mengungkapkan, jika dalam vaksinasi saat ini tidak ada KIPI berat. “Hanya KIPI ringan mulai dari pusing sampai pegal-pegal, kita sudah siapkan tim penanganan hal itu,” imbuhnya.
“Sinovac cenderung aman, karena sudah direkomendasi World Healthy Organitation (WHO) dan uji keamanan BPOM,” tandasnya. (nipal/aditya)
Diskusi tentang ini post