SATELITNEWS.ID, PANDEGLANG–Kepala Dinas Sosial (Dinsos) Pandeglang, Nuriah secara tegas mendesak kepada pihak Bank Tabungan Negara (BTN), untuk membuka layanan di Kabupaten Pandeglang. Pasalnya selama ini katanya, jika ada kendala dalam penyaluran Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) harus datang ke Kantor BTN Cilegon.
“Ini permintaan kesekian dari kami. Kenyataannya hingga saat ini di Pandeglang belum ada unit BTN. Setiap ada kendala KPM kami berangkat ke Cilegon,” kata Nuriah, dalam Rapat Timkor BPNT Kabupaten Pandeglang tahun 2011 di Aula Dinsos Pandeglang, Kamis (8/4).
Nuriah mengharapkan ada ketegasan dari pihak BTN untuk membuka layanan di Pandeglang, karena hal itu salah satu faktor yang mendukung suksesnya program BPNT. “Kalau layanan bank belum ada disini, permasalahan ini tidak akan selesai. Saya harap ada mobil layanan sebelum ada kantor unit disini,” tegasnya.
Selain dari unit layanan, mantan Camat Cimanuk ini juga meminta BTN memperhatikan pendistribusian edisi dan signal untuk edisi, karena setiap daerah berbeda-beda kekuatan jaringannya.
“Saya minta setelah veryfikasi e-warung segera didistribusikan edisinya. Untuk signal provider-nya sesuaikan dengan kondisi daerah, karena pernah ada masyarakat KPM saat mau pencairan BPNT harus ke bukit untuk mencari signal,” harapnya lagi.
Menanggapi hal itu, Wakil Kepala Cabang BTN Cilegon, I Wayan Cahyo mengatakan, terkait unit layanan BTN di Pandeglang, saat ini sedang dalam proses tahapan perizinan dan penentuan lokasi.
“Kami sudah tindaklanjuti kepada kantor pusat. Persetujuan sudah muncul pada bulan November 2020. Saat ini sedang dalam proses izin dan sedang tahapan negosiasi penentuan tempat. Sementara ini kami akan upayakan mobile layanan terlebih dahulu,” kilahnya.
Untuk mesin Edisi diakui I Wayan, pihak BTN saat ini belum bisa memenuhi keseluruhan. Namun pihaknya berjanji dalam waktu dekan akan segera dipenuhi. “Memang ada keterlambatan, tapi menurut kantor pusat, Edisi sudah ada sekarang sedang proses ijek setting,” katanya.
Sedangkan untuk provider telekomunikasi diupayakan. “Karena kita tidak kerja dengan satu layanan saja, kita terus koordinasi dengan tim di lapangan,” pungkasnya. (nipal/aditya)
Diskusi tentang ini post