SATELITNEWS.ID, TANGERANG—Kelompok suporter Laskar Benteng Viola (LBV) optimis Persita Tangerang akan mampu bertahan di ajang Liga 1 tahun 2020. Dipertahankannya Widodo C Putro sebagai pelatih menjadi salah satu alasan utama menguatnya optimisme tersebut.
Ketua LBV M Soni menyatakan tak banyak berharap Persita dapat menjadi juara Liga 1 tahun 2020. Pendekar Cisadane dinilainya harus fokus bertahan di kompetisi teratas di Indonesia tersebut.
Soni mengaku optimis target bertahan dapat tercapai. Keberadaan Widodo C Putro di bangku pelatih menumbuhkan harapan tersebut. Menurut Soni, LBV memang menginginkan pelatih asal Cilacap itu bertahan di kursinya.
“Kami mengapresiasi manajemen Persita yang menjaga coach Widodo C Putro. Itu memang aspirasi kami. Coach Widodo sangat idealis, ngga bisa diintervensi dan mau bekerja keras. Dia melepas dan memilih pemain yang diinginkannya. Saya sih justru beranggapan, Persita bukan hanya bertahan tapi juga mampu memberi kejutan di Liga 1,”ujar Soni, Selasa (25/2).
Terkait persiapan Persita jelang kompetisi, Soni merasakan hasil yang positif. Itu terbukti dengan keberhasilan Sirvi Arvani dkk mengalahkan tim nasional 4-1 pada laga uji coba beberapa waktu lalu.
“Kemenangan atas timnas Indonesia itu jadi perbincangan di kalangan Liga 1. Namun, masih ada yang harus diinstropeksi dari pertandingan tersebut. Beberapa kekurangan harus dapat diperbaiki,”ujar Soni.
Menurut Soni, salah satu yang masih kurang meyakinkan adalah faktor kedalaman skuad. Kualitas pemain inti dengan pemain cadangan belum seimbang.
Hari ini (25/2), Persita Tangerang akan memamerkan skuadnya untuk menghadapi kompetisi Liga 1 tahun 2020. Tim besutan Widodo C Putro akan diperlihatkan kepada para suporter di Stadion Sport Centre, Kelapa Dua, Kabupaten Tangerang.
Panitia pelaksana pertandingan Persita kemarin merilis jadwal laga Pendekar Cisadane. Persita dijadwalkan menjalani 9 laga kandang.
Pertandingan home dimulai dengan menjamu PSM Makassar pada 6 Maret, selanjutnya meladeni Persib Bandung 5 April, menghadapi Borneo FC pada 18 April, menantang Bhayangkara FC pada 2 Mei, melawan Persija Jakarta pada 15 Mei, menghadapi Persela Lamongan 22 Juni, PSS Sleman 1 Juli, Persiraja 6 Juli dan Madura United pada 18 Juli.
Berdasarkan jadwal yang dirilis, pertandingan Liga 1 tahun 2020 terasa lebih ringan bagi klub. Masa recovery tiap-tiap klub bakal lebih panjang daripada musim lalu. Dalam satu bulan, tim hanya bertanding tiga kali.
PT Liga Indonesia Baru (LIB) selaku operator kompetisi dan PSSI sebagai induk sepak bola di tanah air menjanjikan Liga 1 musim ini bakal lebih tertib soal jadwal. ”Soal kickoff saja, tepat waktu. Bandingkan dengan musim lalu,” ungkap Ketua PSSI Moch. Iriawan di sela launching Shopee Liga 1 di Jakarta, Senin (24/2).
Pada musim lalu yang akhirnya dijuarai Bali United, kickoff Liga 1 yang semula dijadwalkan 8 Mei 2019 mundur jadi 15 Mei. Untuk musim ini, kompetisi sepak bola strata tertinggi di tanah air itu akan dimulai Sabtu mendatang (29/2).
Di hari pertama, bakal dihelat tiga laga. Salah satunya mempertemukan dua tim yang sama-sama dua kali juara di era Liga Indonesia: Persebaya Surabaya versus Persik Kediri. Dua laga lain adalah Madura United versus Barito Putera dan Persiraja Banda Aceh menjamu Bhayangkara FC.
Menurut Iwan Bule, sapaan akrab ketua umum PSSI, jadwal jadi salah satu masalah terbesar selama ini. Adanya penundaan hingga perubahan jadwal secara mendadak membuat Liga 1 yang semestinya profesional tak ubahnya kompetisi tarkam (antarkampung).
Buntutnya banyak. Hak siar, misalnya, musim lalu mengalami penurunan karena ada beberapa laga yang berubah. Belum lagi soal sponsor. ”Kami juga jadi kesulitan mencari sponsor yang mau mengucurkan dana besar untuk membiayai Liga 1 semusim penuh,” kata Cucu Somantri, direktur LIB, di sela acara yang sama.
Agar itu tidak terulang, papar Iwan Bule, PSSI dan LIB mempersiapkan Liga 1 musim ini lebih matang. Sejak Januari, jadwal mulai disusun. Lantas dikirimkan ke klub agar mendapatkan feedback.
”Kami juga sudah rakor (rapat koordinasi, Red) dengan Polri beberapa waktu lalu untuk menyinkronkan jadwal,” katanya.
Itu dilakukan agar kalender kamtibmas (keamanan dan ketertiban) masyarakat dengan jadwal Liga 1 tidak bertabrakan. ”Jadi, izin pertandingan bisa turun. Kapolri (Jenderal Idham Azis, Red) juga sudah memerintahkan anak buahnya agar membantu PSSI melancarkan jadwal Liga 1,” papar mantan Kapolda Metro Jaya itu.
Rakor dengan kepolisian tersebut juga terkait dengan masalah keamanan. Terutama terkait dengan kerusuhan antarsuporter. ”PSSI akhirnya campur tangan untuk memberesi ini. Kami bentuk divisi pembinaan suporter,” jelasnya.
Cucu menambahkan, Liga 1 musim ini juga bakal lebih panjang daripada musim lalu. Total, ada 306 pertandingan yang akan berjalan selama 246 hari. ”Dengan demikian, klub-klub punya waktu recovery 4,8 hari. Bandingkan dengan musim lalu yang hanya 4,68 hari,” ucapnya.
Waktu recovery itu sangat penting agar para pemain bisa menampilkan permainan terbaik di lapangan. ”Buntutnya, persaingan juga akan lebih kompetitif,” ungkapnya. (jpg/gto)
Diskusi tentang ini post