SATELITNEWS.ID, SERANG–Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Serang menyebut, selama Ramadan ini volume sampah meningkat dibanding hari biasa. Peningkatan tersebut, didominasi oleh cangkang kelapa dan sampah takjil.
Kepala Bidang (Kabid) Pertamanan dan Persampahan DLH Kabupaten Serang, Toto Mujiyanto mengatakan, meskipun ada peningkatan volume sampah, namun tidak terlalu signifikan.
Pada hari ini (kemarin), pihaknya-pun sudah melakukan gotong royong mengangkut sampah di wilayah Cikande, disepanjang ruas jalan nasional, hingga kearah Cikande – Rangkasbitung (Cirabit).
“Selama puasa terjadi, peningkatan sampah 2 persen. Kenaikan terutama cangkang kelapa, daun-daun dan sampah takjil. Terutama di pasar,” ujarnya, Kamis (22/4).
Selain melakukan pengangkutan, tambahnya, pihaknya juga membuat dan memasang spanduk peringatan di titik-titik pembuangan sampah tersebut. “Kami pasang spanduk juga disana,” tandasnya.
Diakuinya, di wilayah Cikande tersebut cukup banyak terdapat sampah liar. “Dari depan PT Nikomas, diangkut 2 mobil, dari Cikande 3 mobil, sekitar 30 kubik (volume sampah). Masih ada bercecer, cuma nggak banyak itu sampah liar. Sekarang bersih, besok lusa banyak lagi,” tuturnya.
Menurutnya, banyaknya sampah liar karena tidak ada pengelola sampah di desanya. Jika ada, maka dia akan kerjasama dengan kecamatan atau DLH. Jika itu dilakukan, maka sampah liar bisa berkurang. Selain itu kesadaran masyarakat untuk membuang sampah pada tempatnya-pun, diakui masih rendah.
“Kalau solusi belum ada, karena kalau diangkut bukan solusi sebenarnya. Sekarang bersih Cikande, dua hari lagi penuh lagi. Patroli Satpol PP ada, tapi yang buang sampah lebih pintar, entah malam atau pagi yang namanya patroli terbatas jamnya nggak standby 24 jam. Banyak-nya pengendara dan mobil lemparin saja,’ terangnya.
Camat Cikande Mochamad Agus menambahkan, pada hari ini (kemarin) pihaknya telah melakukan pengangkutan sampah liar di jalan Negara, mulai dari depan bulog sampai jalan Cirabit. Semuanya 6 titik sampah liar.
“(Lokasinya,red) di Desa Cikande, Parigi sama Leuwilimus, sampai perbatasan dengan Kecamatan Jawilan. Sampah liar ini, akibat kurang sadarnya masyarakat,” imbuhnya. (sidik/mardiana)
Diskusi tentang ini post