SATELITNEWS.ID, CIPUTAT–Pemerintah resmi melarang masyarakat melakukan mudik pada pada masa lebaran Hari Raya Idul Fitri mendatang. Larangan itu membuat para pengusaha Perusahaan Oto (PO) bus gigit jari karena moda transportasi antar kota antar provinsi milik mereka alami krisis penumpang.
Sepinya penumpang yang ingin mudik menggunakan bus AKAP mulai terlihat di terminal Bayangan Cimanggis, Ciputat. Bus di sana berjejer, tapi penjualan tiket mudik tampak sepi.
Salah seorang agen penjual tiket PO Blue Star, Erwin menuturkan, sejak adanya larangan mudik tersebut, otomatis penjualan tiket dan perjalanan bus pun terhenti. Langkah tersebut terpaksa dilakukan mengingat sepinya penumpang akibat larangan mudik.
“Kita dikirimi edaran dari kantor untuk berhenti (operasional-red) tanggal 5 (Mei 2021) terakhir penjualan tiket dan perjalanan,” katanya saat ditemui di Terminal Bayangan Cimanggis, Ciputat, Kota Tangsel, Jumat (23/4).
Senada diungkapkan Dadang, agen penjualan tiket PO bus Murni Jaya. Dia mengatakan pemberhentian operasional dilakukan karena penjualan tiket yang tak laku.
“Tanggal 5 (Mei 2021) sama semua PO Bus di sini. Nanti tanggal 18 (Mei 2021) mulai lagi. Jadi tanggal 5 terakhir semua penjualan dan perjalanan semua terakhir,” katanya.
Ia berharap agar Pemerintah Indonesia dapat memikirkan nasib para awak bus yang terkatung-katung di tengah situasi dan kondisi pandemi covid-19.
“Kami berharap normal kaya dulu saja, kita percaya ada penyakit tapi harapannya normal-normal saja. Kalau kerja kaya kita kan hari ini enggak ada perjalanan enggak makan begitu, karena kita enggak punya gaji,” pungkasnya. (jarkasih)
Diskusi tentang ini post