SATELITNEWS.ID, TANGERANG—Perumahan Ilago Gading Serpong Kabupaten Tangerang digeruduk jamaah Masjid Al Fudollah Desa Curug Sangereng Kecamatan Kelapa Dua, Rabu (19/5) malam. Para warga marah lantaran tak terima salah seorang penghuni perumahan Ilago memprotes pengeras suara Masjid Al Fudollah yang dianggap terlalu keras.
Protes terhadap pengeras suara itu disampaikan MR, salah seorang sopir yang bekerja di rumah warga perumahan Ilago. Dia mendatangi pengurus masjid dan meminta agar pengeras suara masjid tersebut digeser.
Saat melayangkan protes, MR mengaku diminta oleh majikannya yang tinggal di Ilago. Padahal, permintaan itu merupakan inisiatif pribadi pria berusia 45 tahun tersebut.
“Dia cerita ke pengurus masjid itu setiap pulang kerja lelah, corong masjidnya ke tempat dia dan minta agar digeserin. Tapi yang dia sampaikan ke pengurus masjid ini beda. Dia bilang bahwa majikannya yang terganggu,”ujar Kapolres Tangerang Selatan AKBP Iman Imanuddin, Kamis (20/5/2021).
Protes itu dilayangkan MR beberapa hari sebelumnyan. Namun warga baru mengetahui adanya keberatan tersebut pada Rabu (19/5) malam. Masyarakat di Desa Curug Sangerengyang merupakan mayoritas Jemaah Masjid Al Fudollah, langsung berkumpul dan mendatangi Perumahan Ilago Gading Serpong.
Iman menegaskan meskipun didatangi warga, namun tidak ada korban ataupun kerugian materi yang ditimbulkan. Dia memastikan situasi di lokasi sudah kondusif.
“Sebetulnya sudah beberapa hari yang lalu, tapi warga baru denger tadi malam, akhirnya pada datang. Nggak ada, itu cuma pada kumpul saja dan langsung dibubarkan tadi malam,” katanya.
Dihubungi terpisah, Kapolsek Gading Serpong AKP Fredy mengungkapkan kejadian tersebut hanya kesalahpahaman. Polisi telah meminta keterangan kepada pihak terkait hingga pengurus DKM masjid tersebut. Fredy juga mengaku sudah mengkonfirmasi kepada pihak majikan sang sopir, dan dia tidak mengatakan jika suara azan di masjid mengganggu.
“Kita konfirmasi ke majikannya dia bilang, ‘Saya nggak merasa bilang gitu, Pak’,” jelasnya.
Ketua RT setempat sekaligus pengurus masjid, Abdul Haer, menjelaskan kejadian bermula pada Rabu (19/5) saat azan Magrib. Seorang sopir dari warga Cluster Illago berinisial MR menghubunginya soal pengeras suara masjid.
“Jadi awalnya ada utusan dari klaster disuruh menggeser pengeras suara sedikit, itu juga nggak saya hiraukan. Makanya emang berdirinya masjid (berdekatan) sama cluster, cuma dia ngerasa agak keganggu, bukan keganggu, minta tolong digeser (Toa),” kata Abdul Haer, Kamis (20/5/2021).
Sebelum datang, kata Abdul Haer, MR menghubunginya terlebih dahulu. Saat itu Abdul Haer memintanya datang dan menyelesaikannya bersama pengurus masjid.
Kepada pengurus masjid, MR menyampaikan bosnya merasa terganggu oleh pengeras suara dan meminta agar posisinya digeser. Namun, karena tidak ada titik temu, akhirnya MR pulang.
Abdul menjelaskan bahwa ia sudah melakukan klarifikasi dan menyelesaikan masalah dengan cara kekeluargaan. Namun, karena adanya kesalahpahaman, Abdul Haer menduga ada yang menyampaikan kabar yang tidak benar dan menimbulkan amarah warga.
Sementara itu MR mengaku sebenarnya tidak mempersalahkan soal pengeras suara dari Masjid Al Fulladoh itu. Dia hanya merasa terganggu pada saat-saat tertentu. Ia meminta pengurus masjid menggeser posisi pengeras suara agar tidak mengarah ke rumah majikannya, tempatnya bekerja di Perumahan Illago.
MR mengaku kadang-kadang merasa terganggu oleh suara Toa masjid ketika dirinya sedang lelah dan butuh istirahat. Lokasi masjid dan rumah majikannya ini berdekatan, hanya terpisah jalan raya.
MR mengaku protes tersebut adalah inisiatifnya tanpa ada permintaan dari majikannya. Dia pun meminta maaf atas kejadian tersebut.
“Saya meminta maaf atas kekeliruan saya menyuruh DKM Masjid Al Fudollah untuk mengecilkan suara Toa,” ujar MR.
Sebelumnya, MR menyampaikan bahwa dirinya disuruh oleh majikannya yang tinggal di Illago. MR kemudian meluruskan informasi tersebut.
“Saya di sini melakukan atas inisiatif saya sendiri dan tidak ada disuruh orang lain yang beredar di sosial media,”tandasnya.
“Sekali lagi saya meminta maaf kepada warga dan tiga pilar, khususnya. Ke depannya saya berhati-hati dalam bertutur kata dan akan mendukung semua program yang ada di Curug Sangereng,” ujarnya. (alfian/gatot)
Diskusi tentang ini post