SATELITNEWS.COM, KOSAMBI—Berbagai jenis olahan kuliner yang memakai bahan ayam mewarnai Hari Raya Idul Fitri beberapa waktu lalu. Salah satunya sate ayam. Di Tangerang, sate ayam ini cukup unik dan legendaris. Bahkan rasanya tetap terjaga walaupun sudah puluhan tahun berdiri.
Awalnya sate ayam ini dijual oleh Abdul Kholil (57) yang terletak di sebelah RSIA Bun, namun saat ini sudah diturunkan kepada kedua anaknya. Walau begitu, ia tetap berjualan dibantu dua orang karyawannya. Tempat berjalannya pun masih sama seperti pertama kali berdiri. Hanya saja saat ini usaha sate ayamnya kini memiliki cabang yakni di Jatimulya, Belimbing, Cengklong dan Kosambi Timur.
Sate ayam khas Madura itu sudah berdiri sejak tahun 1983. Saat itu harga seporsinya hanya Rp700. Setelah sepuluh tahun berjualan akhirnya Kholil memutuskan untuk memiliki pegawai. Sebelum memutuskan berjualan sate, ia pernah bekerja sebagai tukang bangunan, buruh pabrik dan berjualan bubur kacang hijau.
Ia kemudian berjualan sate karena ingin menjaga resep yang diberikan oleh kakeknya. Jadi mulai dari kakek yang mempunyai restoran di Situbondo dan diteruskan oleh ayahnya.
Menurutnya, untuk menjaga rasa agar tidak berubah, kita tetap mempertahankan bumbu yang dipakai, tidak ada yang ditambah sedikit pun atau dikurangkan. “Kita juga memakai arang yang terbuat dari batok kelapa, jadi bukan kayu, untuk membakar satenya pun kita masih menggunakan kipas yang terbuat dari bambu,” ujarnya.
Seporsi sate ayam khas Madura ini dihargai dengan Rp13000. Selain sate, ada juga lontong. “Kita juga jualan lontong karena pas untuk dimakan bersama sate, kita setiap hari jualan kecuali hari Kamis,” ungkapnya.
Keunikan dalam penjualan sate ini adalah masih memakai gerobak yang didorong dan pada saat membakar satenya pun masih memakai kipas tangan yang terbuat dari bambu.
Pembuatan sate ayam khas Madura ini membutuhkan proses yang cukup panjang dari memasukkan ayam ke dalam air yang sudah mendidih selama 3 menit, menggoreng kacang dan menggilingnya kemudian menusukkan sate ayam.
Jenis ayam yang digunakan untuk pembuatan sate adalah ayam negeri. Setiap hari daging yang dibutuhkan untuk berjualan sate ini sekitar 5 Kg dan kacang 3 Kg. Ini adalah bahan dasar pembuatan sate ayam khas Madura. Dari 5 Kg daging ayam ini bisa menjadi 750-800 tusuk sate, pertusuk sate ayam ini dijual seharga 1.300 atau harga seporsinya 13.000 rupiah.
Yeyen Apriyani, pelanggan sate tersebut mengaku beli sate tersebut karena rasanya juga enak empuk. “Apalagi bumbu kacangnya berasa banget. Trus juga harganya terjangkau, yang lain seporsi itu harganya udah sampai 15-20 ribu lebih,” tuturnya. (mg3/jarkasih)
Diskusi tentang ini post