SATELITNEWS.ID, PANDEGLANG—Kontraktor pemenang pembangunan Jalan Tol Serang-Panimbang Seksi III Ruas Cileles-Panimbang, mulai menurunkan puluhan alat berat di wilayah Desa Cijakam, Kecamatan Bojong.
Pantauan, puluhan alat berat itu tampaknya sudah lama berdatangan di wilayah tersebut. Lokasinya juga tak jauh dari titik penggarapan jalan tol. Bahkan akibat banyaknya alat berat itu, arus lalu lintas di Jalan Raya Saketi-Malingping terpaksa dibuka tutup karena ada beberapa alat berat yang terparkir di pinggir jalan.
Kepala Tim Pejabat Pembuat Komitmen Tol Serang-Panimbang, Ibrahim Hasan mengungkapkan, banyaknya alat berat yang masuk ke wilayah Kecamatan Bojong, merupakan persiapan para kontraktor. Namun katanya, untuk pekerjaan penggarapan seksi III belum dimulai.
“Itu hanya mobilisasi alat untuk persiapan, karena pelaksanaan butuh persiapan. Sepertinya kontraktor lagi siap-siap saja. Adapun yang dimaksud dimulai adalah lahan mulai diratakan, diurug dan ada pemasangan tiang beton dan sebagainya,” kata Ibrahim Hasan, saat dihubungi via Whats App (WA), Selasa (1/5).
Adapun pelaksana penggarapan Jalan Tol Serang-Panimbang seksi III ini akan dilaksanakan oleh dua perseroan terbatas (PT) besar yakni, PT. Sino Bridge jo, PT. Wijaya Karya (Wika). Sementara untuk anggaran yang akan dipersiapan sebesar Rp3,9 triliun. “PT. Sino Bridge jo Wika dkk, kalau anggaran kira-kira sebesar Rp3,9 triliun,” ujarnya.
Kemudian untuk pelaksanaan penggarapan Tol Serang-Panimbang seksi III, Ibrahim belum bisa memastikan bulan dan tanggalnya. Dikarenakan pihaknya pun masih menunggu persetujuan Menteri Keuangan.
“Rencana secepatnya. Masih menunggu persetujuan Menteri Keuangan untuk pelaksanaannya. Semoga pertengahan tahun bisa segera dimulai,” harapnya.
Sementara itu, warga Kecamatan Bojong yang tak jauh dari lahan tol, Mi’ing mengaku, khawatir tidak dilibatkan dalam pengerjaan Tol Serang-Panimbang. Pasalnya, banyak mobilisasi alat berat yang masuk ke wilayah Kecamatan Bojong, namun kontraktor belum memberikan informasi apapun terkait penggarapan jalan tol tersebut.
“Sangat khawatir, kira-kira kami sebagai warga harus kemana dan bagaimana ini, agar dapat dipekerjakan,” harapnya.
Di sisi lain, warga kecamatan Bojong, masih banyak pengangguran akibat dampak pandemi Covid-19. Jelas, warga berharap dapat diarahkan untuk turut ikut serta di pekerjaan itu.
“Sekarang banyak warga sini yang dipulangkan dari kota gara-gara dampak pandemi Covid-19, mudah-mudahan saja dengan dimulainya pekerjaan jalan tol, kami dapat pekerjaan lagi,” ucapnya. (nipal/aditya)
Diskusi tentang ini post