SATELITNEWS.ID, SERPONG–Sebanyak 199 dari 300 unit tempat tidur pasien corona di Rumah Lawan Covid-19 Tangerang Selatan masih kosong. Namun jumlah pasien terus meningkat hingga 200 persen. Hingga Senin (07/6/2021), jumlahnya mencapai 101 orang.
Pengelola RLC-19 Tangsel Suhara Manullang mengungkapkan, terdapat 30 sampai 40 pasien bergejela rendah yang bekerja sebagai Asisten Rumah Tangga (ART) dirawat di RLC. Meski jumlahnya meningkat, namun rasio tempat tidur masih tersedia untuk 199 pasien.
“Sebelum lebaran dan sesudah lebaran memang ada perbedaan. Namun hari ini sudah mencapai 101 pasien, sedangkan tempat tidur tersedia 300,” ujar Suhara.
Peningkatan jumlah pasien di RLC masih bisa dikondisikan, karena sudah ada tindakan cepat dari pemerintah dan dinas terkait untuk meminimalisir penyebaran yang cukup signifikan.
“RLC masih ada 199 tempat tidur yang masih kosong, artinya masih bisa ditangani. Secara mayoritas pasien yang ada di sini adalah asisten rumah tangga,” tambahnya.
Meskipun masih bisa ditangani, peningkatan ini menjadi PR bagi seluruh masyarakat bukan hanya dinas terkait maupun tenaga medis saja.
Suhara mengaku setuju dengan analisa pusat yang menyatakan bahwa peningkatan pasien Covid-19 akan melandai akhir bulan Juni nanti.
“Saya setuju dengan analisa pusat sampai akhir Juni akan melandai. Karena ada beberapa tradisi lebaran ketupat, jadi mudiknya tidak sekaligus, nah kita menunggu sisa mereka yang mudik ini,” ungkapnya.
Sebelumnya memang sudah diprediksi bahwa setelah mudik akan ada pelonjakan pada kasus Covid-19. Hal ini sudah diantisipasi dengan mempersiapkan segala peralatan medis di RLC. Tenaga medis di RLC akan melakukan usaha terbaiknya dalam merawat para pasien Covid-19, namun tidak menjamin tentang umur. Pihaknya menghimbau agar pasien yang terpapar Covid-19 tidak melakukan isolasi mandiri.
“Ada dua hal dalam menanggulangi permasalahan peningkatan pasien Covid-19, yaitu langsung dirujuk ke tempat yang disediakan oleh pemerintah dan saya sarankan jangan isolasi mandiri, karena tidak ada yang memantau dan merawat, sekali lagi jangan menganggap enteng” tandasnya.
Covid-19 Menyebar Melalui Air Liur
Ditanya soal enyebaran Covid-19 melalui percikan air liur, Suhara menjelaskan bahwa penyebarannya tidak terasa saat itu juga tapi melalui proses dan waktu. Maka dari itu banyak yang tidak bergejala namun bisa terpapar virus Covid-19.
“Virus ini menyebar melalui droplet (percikan air liur) saat kita berbicara, ada percikan aerosol dan percikan secara langsung melalui mulut saat berbicara kalau di tempat bioskop serta tempat yang tertutup sangat dianjurkan untuk selalu menggunakan masker,” jelasnya. (mg4/jarkasih)
Diskusi tentang ini post